HUBUNGAN NON LINIER ANTARA LAG WAKTU INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN KINERJA PERUSAHAAN SESUAIAN INDUSTRI

Persaingan bisnis global di era digital yang semakin ketat, mendorong perusahaanperusahaan untuk lebih efisien, dan selalu berusaha menciptakan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Konsep Resource-Based Theory (RBT) menjelaskan bahwa teknologi informasi (TI) sebagai aset/ sumberdaya yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wahyu Agus Winarno, 041517147304
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83865/1/Dis.%20A.%2004-19%20Win%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/83865/2/Dis.%20A.%2004-19%20Win%20h%20Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/83865/3/Dis.%20A.%2004-19%20Win%20h%20Daftar%20Pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/83865/4/Dis.%20A.%2004-19%20Win%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/83865/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Persaingan bisnis global di era digital yang semakin ketat, mendorong perusahaanperusahaan untuk lebih efisien, dan selalu berusaha menciptakan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Konsep Resource-Based Theory (RBT) menjelaskan bahwa teknologi informasi (TI) sebagai aset/ sumberdaya yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang memilikinya. Investasi TI menjadi pilihan utama bagi perusahaan sebagai alat untuk melakukan inovasi, dan evolosi strategis perusahaan. Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan investigasi dampak investasi TI bagi perusahaan, namun hasilnya masih menunjukkan inkonklusif. Sebagian peneliti menyatakan bahwa investasi TI memberikan benefit bagi perusahaan, sebagian lainnya membuktikan adanya paradok produktivitas TI. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas tidak secara proporsional meningkat, meskipun investasi TI meningkat. Mengevaluasi investasi TI perlu memperhatikan jeda waktu antara investasi TI dengan manfaat ekonomi yang direalisasikan. Benefit akan diperoleh perusahaan, hanya jika anggota organisasi belajar, dan beradaptasi dengan perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan non linier antara lag waktu investasi TI dengan kinerja perusahaan. Model penelitian diturunkan dari model non linier fungsi produksi cobb douglas. Berdasarkan model tersebut, kemudian diturunkan menjadi model dinamis hubungan investasi TI dengan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan diukur tidak hanya dengan kinerja perusahaan secara individual, namun juga menggunakan ukuran kinerja perusahaan sesuaian industri. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel unballanced yang diperoleh sebanyak 396 observasi mulai tahun 2013–2017 pada perusahaan yang melakukan investasi TI pada rentang tahun tersebut. Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter model penelitian adalah dengan pendekatan generalized method of moments (GMM). GMM dapat menggabungkan sifat dinamis sebuah hubungan, menyediakan instrumen yang powerfull dan valid untuk menangani masalah endogenitas, mengatasi permasalah autoregresif, dan karakteristik-karakterisitik khusus perusahaan yang relevan diabaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan memberikan dukungan terhadap hipotesis bahwa terdapat hubungan non linier antara lag waktu investasi TI dengan kinerja keuangan perusahaan, baik kinerja perusahaan secara individual maupun kinerja keuangan perusahaan sesuaian industri. Hubungan kinerja keuangan dalam bentuk profitabilitas akan opotimal diperoleh perusahaan setelah satu tahun investasi TI (t+1). Berhubungan dengan variabel kontekstual, hasil penelitian memberikan bukti bahwa hubungan investasi TI dengan kinerja keuangan perusahaan akan lebih kuat ketika berada pada lingkungan dinamis. Investasi TI akan lebih berarti bagi perusahaan ketika berada pada lingkungan yang susah diprediksi, dan cepat berubah. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa pada bagi perusahaan yang saat berinvestasi berorientasi dual emphasis yaitu berinvestasi TI dengan tujuan penuruan biaya (reduce cost) dan sekaligus meningkatkan pendapatan (increase revenue), akan memberikan dampak lebih besar terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan, dibandingkan dengan strategi TI single emphasis.