HUBUNGAN ANTARA MENGIKUTI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL BAGI CALON PENGANTIN DENGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DAN LUARAN KEHAMILAN

Latar Belakang: Penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin adalah pendekatan dengan meningkatan pengetahuan agar kelak dapat merencanakan dan mempersiapkan kehamilan yang sehat dan melahirkan generasi penerus berkualitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada hubung...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dina Anisafitri, NIM011511233045
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83873/1/KKA%20KK%20FK.BID.22-19%20Ani%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/83873/2/KKA%20KK%20FK.BID.22-19%20Ani%20h%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/83873/3/KKA%20KK%20FK.BID.22-19%20Ani%20h%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/83873/4/KKA%20KK%20FK.BID.22-19%20Ani%20h%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/83873/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin adalah pendekatan dengan meningkatan pengetahuan agar kelak dapat merencanakan dan mempersiapkan kehamilan yang sehat dan melahirkan generasi penerus berkualitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada hubungan antara mengikuti penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin dengan frekuensi antenatal care dan luaran kehamilan. Metode: Penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan Cohort Retrospektif. Besar sampel sebanyak 100 orang yang sudah melahirkan meliputi 50 ibu pernah mengikuti dan 50 tidak pernah mengikuti penyuluhan kesehatan calon pengantin sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik sampling untuk sampel mengikuti penyuluhan menggunakan total sampling dan sampel tidak mengikuti penyuluhan menggunakan purposive sampling.Variabel Independen dalam penelitian ini yaitu ibu yang pernah mengikuti penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin berupa kelas calon pengantin dan sudah melahirkan, variabel dependen yaitu frekuensi antenatal care, kenaikan berat badan selama kehamilan, anemia, persalinan, usia gestasi, tempat persalinan, berat bayi lahir dan panjang badan. Untuk mengetahui tingkat signifikan data diuji dengan uji Chi-square (Х²) pada tingkat kemaknaan α= 0,05.Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukan Frekuensi Antenatal Care dengan p < 0,05, Anemia dengan p=0,025, Persalinan dengan p=0,027, tempat persalinan dengan p=0.022, memiliki hubungan signifikan dengan penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksual calon pengantin, sedangkan kenaikan berat badan, usia gestasi, berat badan lahir, dan panjang badan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin memiliki efek yang sangat positif pada pelayanan meternal, dimana tenaga kesehatan dapat meningkatan derajat kesehatan ibu secara komprehensif.