PROFIL OBAT ANTI NYERI PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RUANG TERATAI DEPARTEMEN/SMF KESEHATAN THT-KL FK UNAIR-RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Kanker Nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel yang melapisi nasofaring, tidak termasuk tumor kelenjar atau limfoma. Virus Epstein-Barr merupakan penyebab utama timbulnya penyakit ini. Di Indonesia, angka kematian kelima tertinggi ditempati oleh kanker nasofaring (KNF) yang menemp...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aditya Rheza Pahlevi
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83884/1/KKA%20KK%20FK.PD.31-19%20Pah%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/83884/2/KKA%20KK%20FK.PD.31-19%20Pah%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/83884/3/KKA%20KK%20FK.PD.31-19%20Pah%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/83884/4/KKA%20KK%20FK.PD.31-19%20Pah%20p%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/83884/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kanker Nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel yang melapisi nasofaring, tidak termasuk tumor kelenjar atau limfoma. Virus Epstein-Barr merupakan penyebab utama timbulnya penyakit ini. Di Indonesia, angka kematian kelima tertinggi ditempati oleh kanker nasofaring (KNF) yang menempati peringkat ketiga pada pria, sedangkan pada wanita menempati peringkat tertinggi ke lima (Globocan, 2008). Penanggulangan nyeri pada kanker ternyata kurang mendapatkan penanganan yang tepat. Sehingga penderita tidak mendapat terapi anti nyeri yang cukup untuk mengurangi rasa nyeri. Tujuan utama terapi nyeri pada penderita kanker adalah meredakan nyeri untuk memelihara status fungsional yang diinginkan, kualitas hidup yang realistis, dan proses kematian yang tenang. Berdasarkan pedoman dari WHO untuk manajemen nyeri kanker, penanganan nyeri bisa terpenuhi bila ada kesesuaian antara level nyeri yang dilaporkan pasien dengan obat anti nyeri yang diresepkan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap profil demografis dan klinis dari profil obat anti nyeri pada pasien KNF di rawat inap ruang teratai RSUD dr. Soetomo Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang mengamati jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, kota, jenis obat anti nyeri dan dosis obat pada pasien KNF. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah pengumpulan data melalui rekam medik elektronik. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Dari 131 sampel didapatkan jenis kelamin terbanyak pada pasien KNF adalah laki-laki dengan persentase 70,99%%. Pasien KNF terbanyak didapatkan pada usia 41-50 tahun dengan persentase 33,59%. Pasien KNF dengan pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA dengan presentase 45,04%. Pasien KNF dengan pekerjaan terbanyak adalah swasta sebanyak 35,88%. Pasien KNF dengan kota asal terbanyak adalah diluar kota Surabaya sebanyak 84,73%. Pasien KNF dengan jenis obat anti nyeri yang diberikan yaitu kodein kombinasi dengan parasetamol dengan persentase 74,05%. Kemudian pasien KNF dengan dosis obat yang diberikan yaitu kodein 10 mg, parasetamol 500 mg persentase 64,12%.