UJI RESISTENSI BAKTERI YANG DIISOLASI PADA IKAN LELE (Clarias Batrachus ) TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK
Jumlah konsumsi ikan tahun 2017 sebesar 46,49 kg/kapita dengan peningkatan sebesar 1,01% dari tahun 2016 yang memiliki jumlah konsumsi sebesar 43,94 kg/kapita. Kebutuhan ikan dipenuhi melalui produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang tercatat berdasarkan KKP (2018) jumlah produksi ikan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/83922/1/PK%20BP.%2052-19%20Azi%20u%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/83922/2/PK%20BP.%2052-19%20Azi%20u%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/83922/3/PK%20BP.%2052-19%20Azi%20u%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/83922/4/PK%20BP.%2052-19%20Azi%20u%20fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/83922/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Jumlah konsumsi ikan tahun 2017 sebesar 46,49 kg/kapita dengan peningkatan sebesar 1,01% dari tahun 2016 yang memiliki jumlah konsumsi sebesar 43,94 kg/kapita. Kebutuhan ikan dipenuhi melalui produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang tercatat berdasarkan KKP (2018) jumlah produksi ikan nasional tahun 2017 sebesar 23,26 juta ton. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi ikan melalui perikanan budidaya adalah menerapkan sistem budidaya intensif. Untuk menanggulangi besarnya biaya produksi yang dikeluarkan, cara yang dilakukan oleh petani ikan salah satunya yaitu penggunaan kolam terpal. Sistem budidaya intensif yang menerapkan padat penebaran tinggi menyebabkan ikan lebih rentan terserang penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang umum menyerang pada lele budidaya biasanya lebih banyak disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat parasit dan
hidup pada tubuh ikan lele, berupa sejenis virus, bakteri dan jamur, serta protozoa yang berukuran sangat kecil. Beberapa penanganan yang mendeteksi penyebaran bakteri Aeromonas hydropila pada ikan lele menggunakan antibiotik. Antibiotik digunakan sebagai antisipasi pencegahan penyakit, memperbaiki sistem pencernaan untuk mejadi lebih efisien, serta meningkatkan nafsu makan. Penggunaan antibiotik untuk mengobati penyakit karena infeksi dapat menimbulkan masalah. Masalah tersebut berkaitan dengan efek toksik dari obat,
residu obat dan pengembangan mikroba resisten menurut. Oleh karena itu dilakukan uji resistensi bakteri terhadap beberapa antibiotik untuk mengetahui strein bakteri yang resisten terhadap antibiotik Gentamisin, Chloramphenicol, Tetrasiklin, Ampicillin, Kanamicin. Uji Resistensi dengan metode difusi agar menggunakan teknik disk diffusion dari Kirby-bouer. Suspensi bakteri yang mengandung 0,5 Standar McFarland = 1,5 x 108 sel ditanam pada media Muller
Hinton Agar dan diinkubasi pada suhu 37°C. Setelah seluruh suspensi bakteri terserap, satu cakram antibiotic diletakkan di tengah media dan empat cakram lain mengelilinginya. Media diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Tingkat resistensi ditentukan berdasarkan diameter zona hambat. Hasil uji biokimia yang didapatkan dibandingkan dengan standar uji
biokimia bergey,s. Menunjukkan bahwa ada 3 jenis bakteri yang terdapat dalam proses budidaya ikan lele yaitu dari genus Aeromonas, Neisseria, dan Staphylococcus. Dari 6 isolat yang resisten menunjukkan bahwa ada 2 isolat IP 4-
1 dan IP 4-2 yang merupakan bakteri Aeromonas resisten terhadap ampicillin, satu (1) isolat SP 3-2 yang merupakan bakteri Staphylococcus resisten terhadap ampicillin, dan ada 3 sampel bakteri yaitu UP 3-1, UP 5-4, IKS 4-2, yang diisolasi dari ikan lele terdapat bakteri Neisseria yang resisten terhadap antibiotik ampicillin dan chloramphenicol |
---|