SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOFIBER KOLAGEN/PCL SEBAGAI REKAYASA JARINGAN KULIT PADA LUKA BAKAR FRANSISCA
Luka bakar menurut World Health Organization (WHO) masih termasuk dalam 7 luka paling umum di dunia dengan besar kematian diperkirakan 5% dari semua luka. Penanganan luka bakar yang selama ini terhambat oleh terbatasnya donor atau mahalnya bahan sintesis mulai terjawab dengan adanya rekayasa jaring...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/84052/1/Abstrak%20%20ST%20T%2009%2019%20Dan%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/84052/2/Daftar%20Isi%20ST%20T%2009%2019%20Dan%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/84052/3/Daftar%20Pustaka%20ST%20T%2009%2019%20Dan%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/84052/4/Full%20text%20ST%20T%2009%2019%20Dan%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/84052/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Luka bakar menurut World Health Organization (WHO) masih termasuk dalam 7 luka paling umum di dunia dengan besar kematian diperkirakan 5% dari semua luka. Penanganan luka bakar yang selama ini terhambat oleh terbatasnya
donor atau mahalnya bahan sintesis mulai terjawab dengan adanya rekayasa jaringan kulit. Penggunaan bahan kolagen dan PCL dalam rekayasa jaringan kulit bertujuan untuk menghasilkan material yang dapat menyerupai sifat dan fungsi dari kulit asli. Dalam penelitian ini dilakukan proses sintesis untuk menghasilkan rekayasa jaringan kulit dari kolagen/PCL menggunakan metode electrospinning.
Rekayasa jaringan kulit diperoleh dengan mensintesis larutan PCL konsentrasi 20% (w/v) dalam pelarut kloroform dan metanol dengan perbandingan 3:1, dicampur dengan larutan kolagen konsentrasi 8%(w/v) dalam pelarut asam asetat 80% (v/v) yang kemudian didiamkan selama 48 jam sebelum dilakukan proses electrospinning. Terdapat lima variasi perbandingan volume kolagen/PCL pada penelitian ini, yaitu 20:80, 60:40, 50:50, 60:40, 80:20. Material hasil dari electrospinning kemudian dikarakterisasi dengan uji FTIR, uji kuat tarik, uji morfologi permukaan, uji toksisitas, dan uji degradasi. Dari hasil uji dan analisis diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan gugus fungsi dari lima sampel yang terbentuk dari variasi perbandingan komposisi kolagen/PCL. Variasi dalam
perbandingan kolagen/PCL menghasilkan peningkatan dalam nilai Ultimate Tensile Strength (UTS) rata-rata yang telah mendekati UTS kulit asli Hasil terbaik
diperoleh dari perbandingan volume kolagen/PCL sebesar 40:60, dengan ukuran fiber 401,7 ± 192,8 nm, nilai UTS 5,82 MPa, persentase sel hidup 67,38 ± 0,63 %,
dan laju terdegradasi sebesar (5,82 ± 1,20) x 10-6 g/jam. |
---|