PEMBERIAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale) TERHADAP PERLINDUNGAN SEL BETA PANKREAS TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN MENJADI DIABETES

Salah satu tujuan terapi diabetes melitus untuk menjaga kadar glukosa normal. Terapi dapat berupa farmakologi dan non farmakologi. Selain itu di masyarakat banyak menggunakan obat tradisional atau sering dikenal dengan istilah jamu untuk pengobatan diabetes. Obat tradisional yang sudah banyak pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIWIEK WIRA, 101514153008
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/84125/1/TKM.%2007-19%20Wir%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/84125/2/TKM.%2007-19%20Wir%20p%20Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/84125/3/TKM.%2007-19%20Wir%20p%20Daftar%20Pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/84125/4/TKM.%2007-19%20Wir%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/84125/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Salah satu tujuan terapi diabetes melitus untuk menjaga kadar glukosa normal. Terapi dapat berupa farmakologi dan non farmakologi. Selain itu di masyarakat banyak menggunakan obat tradisional atau sering dikenal dengan istilah jamu untuk pengobatan diabetes. Obat tradisional yang sudah banyak penggunaanya untuk pengobatan adalah jahe. Kandungan utama jahe adalah minyak atsiri (1-5%), seskuiterpenoid dan monoterpenoids, gingerol, shogaols, paradols dan zingerones. Kebanyakan efek terapi jahe sebagai antiinflamasi, analgesik, hipotensi dan diabetes yang berhubungan dengan gingerol dan shogaol yang banyak terdapat dalam jahe segar dan jahe. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis keefektifan pemberian ekstrak jahe merah dalam mencegah kerusakan pada sel ß-pankreas pada tikus putih strain wistar (rattus norvegicus). Jenis Penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan randomized post test only control group design. Variabel bebas adalah pemberian ekstrak jahe merah, variable terikat kadar glukosa darah dan variabel kendali jenis tikus, jenis kelamin tikus, umur tikus, berat badan tikus dan kesehatan tikus. Sampel penelitian sebanyak 25 ekor tikus putih, jantan galur Wistar berusia 8–12 minggu. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Satu kelompok tidak diinduksi diabetes, merupakan kelompok kontrol sehat (K1). Empat kelompok lainnya diinduksi diabetes: (K2) kontrol diabetes; (K3) diberi ekstrak jahe merah 500 mg/kgBB; (K4) diberi ekstrak jahe merah 750 mg/kgBB dan (K5) diberi ekstrak jahe merah 1.000 mg/kgBB. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan menggunakan uji anova one way, dengan α 0,05. Selanjutnya untuk mengetahui keefektifan pemberian ekstrak jahe merah dilakukan analisis uji effect size. Perlakuan pemberian ekstrak jahe merah sebanyak 500 mg/kgBB, 750 mg/kgBB dan pemberian sebanyak 1.000 mg/kgBB, seluruhnya mempunyai efek kategori kuat terhadap pengendalian gula darah puasa tikus (nilai effec size > 1). Perlakuan pemberian ekstrak jahe merah sebanyak 750 mg/kg BB mempunyai nilai efektitas yang paling tinggi (3,632), sedangkan pemberian sebanyak 1.000 mg/kgBB mempunyai nilai efektitas yang paling rendah (1,195).