ANALISA WAKTU TANGGAP DAN LAMA WAKTU EVALUASI PRA OPERATIF ANESTESI PADA PASIEN YANG DILAKUKAN TINDAKAN PEMBEDAHAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOETOMO SURABAYA

Latar Belakang : Evaluasi pra operatif anestesi pada kasus emergensi masih merupakan tantangan bagi dokter anestesi karena pada pasien emergensi terdapat gangguan fungsi vital, risiko perioperatif lebih besar dan keterbatasan waktu. Penelitian ini bertujuan menganalisa waktu tanggap anestesi dan wak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Imamuddin Arif Wicaksono, dr., NIM : 011318066302
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/84172/1/PPDS%20AT%2011_19%20Wic%20a_ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/84172/2/PPDS%20AT%2011_19%20Wic%20a_DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/84172/3/PPDS%20AT%2011_19%20Wic%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/84172/4/PPDS%20AT%2011_19%20Wic%20a_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/84172/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang : Evaluasi pra operatif anestesi pada kasus emergensi masih merupakan tantangan bagi dokter anestesi karena pada pasien emergensi terdapat gangguan fungsi vital, risiko perioperatif lebih besar dan keterbatasan waktu. Penelitian ini bertujuan menganalisa waktu tanggap anestesi dan waktu evaluasi pra operatif anestesi pada operasi emergensi di IGD RSUD dr. Soetomo oleh residen anestesiologi dan terapi intensif. Metode : Penelitian observasional analitik ini melibatkan pasien yang menjalani operasi di IGD RSUD dr Soetomo Surabaya. Kriteria inklusi yaitu pasien operasi emergensi dengan PS ASA 1-4 selama bulan Juli 2018. Sampel diambil secara prospective consecutive sampling. Waktu tanggap evaluasi pra operatif anestesi diukur dari mulai pasien dikonsultasikan ke anestesi sampai dengan mulai dilakukan evaluasi pra operatif anestesi. Waktu evaluasi pra operatif anestesi adalah serangkaian tindakan untuk menilai status fisik pasien sesuai kriteria ASA, tindakan optimalisasi pra anestesi sampai dengan penentuan kondisi layak untuk dilakukan tindakan pembiusan pada pembedahan darurat. Hasil : 129 sampel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kasus operasi emergensi terbanyak adalah obstetri ginekologi (21,7%). Pasien PS ASA 3 terbanyak ditangani (56,6%). Optimalisasi pra anestesi dilakukan pada 31% kasus operasi emergensi. Rerata waktu tanggap evaluasi pra operatif anestesi 24,91+3,379 menit dan rerata waktu evaluasi pra operatif anestesi 71,01+4,480 menit. Terdapat hubungan antara waktu tanggap evaluasi pra anestesi dengan tahap pendidikan residen anestesi (p=0.000<0.05) Terdapat hubungan antara lama waktu evaluasi pra operatif anestesi dengan status fisik pasien (p=0.03<0.05) tetapi tidak berhubungan dengan tahap pendidikan residen anestesi (p=0.461>0.05). Kesimpulan : Waktu tanggap evaluasi pra operatif anestesi berhubungan dengan tahap pendidikan residen anestesi (rerata waktu 24,91+3,379 menit) Waktu evaluasi pra operatif anestesi berhubungan dengan status fisik pasien berdasarkan kriteria ASA tetapi tidak berhubungan dengan tahap pendidikan residen anestesi (rerata waktu 71,01+4,480 menit)