Preferensi Politik Perempuan dalam Proses Pencalonan Anggota Legislatif di Surabaya: Studi Tentang Calon Politisi Perempuan yang Berafiliasi pada Partai Nasional Demokrat

• Main Author: AMRINA ROSYADA, 071511333022
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: HV1442-1448 Women; J Political Science
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/84216/2/ABSTRAK_Fis.P.35%2019%20Ros%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/84216/1/DAFTAR%20ISI_Fis.P.35%2019%20Ros%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/84216/3/DAFTAR%20PUSTAKA_Fis.P.35%2019%20Ros%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/84216/4/FULLTEXT_Fis.P.35%2019%20Ros%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/84216/5/JURNAL_Fis.P.35%2019%20Ros%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/84216/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini mempelajari mengenai preferensi politik calon legislative perempuan dalam proses pencalonan anggota legislative di Surabaya studi kasus mengenai calon politisi perempuan yang berafiliasi pada partai politik NasDem. Partai NasDem merupakan partai baru, partai NasDem juga terkenal dengan politik anti maharnya selain itu beberapa calon legislatif perempuan merupakan mantan kader partai lain. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori James N. Druckman dan Arthur Lupia mengenai formasi preferensi pada ilmu politik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif yang mana dengan melakukan wawancara kepada informan selanjutnya dilakukan analisa berdasarkan data yang diperoleh. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi preferensi politik calon anggota legislative perempuan yang berafiliasi pada partai NasDem. Pertama, persamaan ideology dan visi misi antara calon legislative dengan partai. Kedua, politik anti mahar yang dijalankan pada partai NasDem yang memberikan keuntungan dalam segi ekonomi. Ketiga, pesonalisasi ketua umum yang tidak memiliki ambisi pada pencalonan presiden. Keempat, suka pada struktur partai dan keinginan berjuang bersama partai NasDem. Beberapa pembentukan preferensi politik menggunakan metode memori dan online serta preferensi politik calon legislatif perempuan tergolong dalam preferensi politik yang rasional.