Pengaruh Ekstrak Metanol Buah Okra (Abelmoschus esculentus L.) Terhadap Gambaran Histologi Ginjal , Kadar BUN dan Kreatinin Serum pada Mencit (Mus musculus) yang Terpapar Timbal Asetat

Timbal merupakan logam berat yang menyebabkan stres oksidatif. Ekstrak metanol Okra (Abelmoschus esculentus L.) memiliki kandungan senyawa antioksidan yang tinggi sebagai neproprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol buah okra (A.esculentus L.) terhadap gambaran...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DEVINTA WAHYU ANGGRAINI, 081511433036
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/84261/1/MPB%2028-19%20Ang%20P%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/84261/2/MPB%2028-19%20Ang%20P%20Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/84261/3/MPB%2028-19%20Ang%20P%20Daftar%20Pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/84261/4/MPB%2028-19%20Ang%20P%20Fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/84261/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Timbal merupakan logam berat yang menyebabkan stres oksidatif. Ekstrak metanol Okra (Abelmoschus esculentus L.) memiliki kandungan senyawa antioksidan yang tinggi sebagai neproprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol buah okra (A.esculentus L.) terhadap gambaran histologi ginjal, kadar BUN dan kreatinin serum pada mencit (Mus musculus) yang terpapar timbal asetat. 30 mencit dibagi menjadi 6 kelompok (KN, K-, P1, P2, P3 dan P4). KN adalah kontrol normal. Dosis timbal asetat yang digunakan sebanyak 75 mg/kg BB (K-) sedangkan ekstrak metanol buah okra (A.esculentus L) dengan varian dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB (P1, P2, P3 dan P4). Pemberian timbal asetat dilakukan secara per oral pada hari ke 1 – 28, sedangkan pemberian ekstrak metanol okra (A.esculentus L) pada hari ke 29 – 56. Parameter histologi yang diukur antara lain tebal epitel, diameter dan persentase sel nekrosis tubulus proksimal serta rasio diameter glomerulus-kapsula Bowman, sedangkan parameter biokimia yaitu kadar BUN dan kreatinin serum. Hasil penelitian dianalisis menggunakan One Way ANOVA (α=0,05). Hasil menunjukkan pada kelompok K- dapat meningkatkan secara signifikan (p<0,05) ketebalan epitel tubulus proksimalis, diameter dan persentase kerusakan selular nekrosis pada tubulus proksimalis serta menurunkan rasio perbandingan diameter glomerulus-kapsula Bowman,serta meningkatkan kadar BUN dan kreatinin dalam serum. Pada pemberian ekstrak metanol okra dosis 50 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB dapat memberikan pengaruh efektif terhadap gambaran histologi ginjal serta kadar BUN dan kreatinin, tetapi pada dosis 200 dan 400 mg/kg BB dapat memberikan pengaruh secara optimal terhadap histologi ginjal serta kadar BUN dan kreatinin. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol buah okra (A.esculentus L) dapat digunakan untuk memperbaiki ginjal akibat timbal asetat. Kata kunci : Okra, Abelmoschus esculentus L, timbal, tubulus proksimal, glomerulus, kapsula Bowman, BUN, kreatinin.