PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP KONDISI PEMUTIHAN (BLEACHING) Sargassum sp.
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang memiliki potensi kandungan bahan pangan dan bahan farmasi yang cukup potensial dan merupakan komoditi yang bernilai ekonomis karena sangat dibutuhkan oleh manusia serta sering digunakan sebagai bahan baku industry (Afrianto dan Liviawati,...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/84287/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/84287/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/84287/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/84287/4/FULLTEXT.pdf http://repository.unair.ac.id/84287/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang memiliki potensi kandungan bahan pangan dan bahan farmasi yang cukup potensial dan merupakan komoditi yang bernilai ekonomis karena sangat dibutuhkan oleh manusia serta sering digunakan sebagai bahan baku industry (Afrianto dan Liviawati, 1993). Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan Sargassum sp.. Suhu perairan dapat mempengaruhi laju fotosintesis. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan protein mengalami denaturasi, dan dapat merusak enzim dan membran sel yang bersifat labil terhadap suhu yang tinggi. Pada suhu yang rendah, protein dan lemak membran dapat mengalami kerusakan sebagai akibat terbentuknya kristal di dalam sel. (Wulandri dkk., 2015). Hal tersebut dapat menyebabkan pemutihan pada Sargassum sp..
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu terhadap kondisi bleaching Sargassum sp. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Suhu yang digunakan yaitu suhu 20° C, 30° C, dan 40° C. Parameter utama yang diamati yaitu gradasi warna thallus dan jumlah kandungan klorofil-a Sargassum sp. Parameter pendukung yang diamati yaitu struktur dan tekstur thallus, bentuk dan ukuran sel Sargassum sp. serta kualitas air.
Hasil analisis varian (ANAVA) menunjukkan bahwa setiap perlakuan suhu memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap gradasi warna thallus dan kandungan klorofil-a Sargassum sp. (p<0,05). Gradasi warna thallus Sargassum sp. terendah terdapat pada perlakuan C (29,9550%), kemudian perlakuan A (47,4933%), dan yang tertinggi perlakuan B (55,7633%). Kandungan klorofil-a Sargassum sp. terendah terendah terdapat pada perlakuan C (0,0027 µmol), kemudian perlakuan A (0,0145 µmol), dan yang tertinggi perlakuan B (0,0149
µmol). |
---|