HUBUNGAN KADAR VITAMIN D DAN INSULIN-LIKE GROWTH FACTOR-I DENGAN STUNTED PADA ANAK TALASEMIA TERGANTUNG TRANSFUSI DI RSUD DR SOETOMOk
Latar Belakang: Talasemia tergantung transfusi (TTT) merupakan penyakit yang memerlukan transfusi darah rutin, berdampak besar pada pertumbuhan anak (stunted). Anak TTT berisiko tinggi mengalami defisiensi vitamin D dan penurunan kadar IGF-I. Hubungan antara kadar vitamin D-stunted dan vitamin DI...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/84421/1/PPDS.IKA.%2016-19%20Pra%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/84421/2/PPDS.IKA.%2016-19%20Pra%20h%20Daftar%20Isi.pdf http://repository.unair.ac.id/84421/3/PPDS.IKA.%2016-19%20Pra%20h%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/84421/4/PPDS.IKA.%2016-19%20Pra%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/84421/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang: Talasemia tergantung transfusi (TTT) merupakan penyakit yang
memerlukan transfusi darah rutin, berdampak besar pada pertumbuhan anak
(stunted). Anak TTT berisiko tinggi mengalami defisiensi vitamin D dan
penurunan kadar IGF-I. Hubungan antara kadar vitamin D-stunted dan vitamin DIGF-
I pada anak TTT belum jelas.
Tujuan: untuk membuktikan hubungan antara kadar vitamin D dan IGF-I
terhadap stunted pada anak TTT.
Metode Penelitian: Rancangan penelitian cross sectional dilakukan pada anak
TTT > 5 tahun-18 tahun (Kelompok Stunted (KS) dan Kelompok Tidak Stunted
(KTS)). Sampel diambil berurutan di Poliklinik Hematologi-Onkologi,
Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr. Soetomo. Hubungan antara
vitamin D dan IGF-I dengan stunted pada anak TTT dianalisis dengan regresi
logistik dan uji korelasi Spearman.
Hasil Penelitian: Terdapat 50 sampel (25 KS dan 25 KTS), karakteristik sampel
serupa untuk kedua kelompok kecuali status nutrisi dan lama telah melakukan
transfusi berulang. Rata-rata kadar vitamin D KS dan KTS adalah 20 (SD=+ 5,71)
ng/ml dan 20,46 (SD=+ 5.25) ng/ml (p=0,765). Kadar median IGF-I KS dan KTS
adalah 91,43 (13,67-192,86) ng/ml dan 161,53 (17,99-363,01) ng/ml (p=0,011).
Koefisien korelasi (r) antara kadar vitamin D dan IGF-I adalah -0.473 (p=0,001),
tetapi setelah dilakukan kontrol terhadap jenis kelamin, usia dan status nutrisi, korelasi antara kadar vitamin D dan IGF-I tidak bermakna. Kadar IGF-I
berhubungan dengan stunted pada anak TTT (B=-0,012;Exp(B)=0,988 (0,979-
0,996);p=0,006).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara vitamin D dengan stunted dan
vitamin D dengan IGF-I pada anak TTT. Kadar IGF-I berhubungan dengan stunted pada anak TTT. |
---|