HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN, SOSIAL EKONOMI DAN RIWAYAT BBLR DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SIMOMULYO BARU SURABAYA
Latar Belakang : Gizi kurang dan buruk balita dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak. Angka kejadian gizi buruk tertinggi terjadi di Puskesmas Simomulyo Surabaya sebanyak 35 balita pada tahun 2016. Tujuan: Menentukan hubungan Pola Pemberian Makan, Sosial Ekonomi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/84701/1/FK.BID.%2030-19%20War%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/84701/2/FK.BID.%2030-19%20War%20h%20Daftar%20Isi.pdf http://repository.unair.ac.id/84701/3/FK.BID.%2030-19%20War%20h%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/84701/4/FK.BID.%2030-19%20War%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/84701/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang : Gizi kurang dan buruk balita dapat mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak. Angka kejadian gizi
buruk tertinggi terjadi di Puskesmas Simomulyo Surabaya sebanyak 35 balita
pada tahun 2016. Tujuan: Menentukan hubungan Pola Pemberian Makan, Sosial
Ekonomi dan Riwayat BBLR dengan Status Gizi Balita. Bahan dan Metode:
Penelitian cross sectional ini dilakukan di Kelurahan Simomulyo Baru Surabaya.
Populasi dalam penelitian ini seluruh balita usia 12-59 bulan di Kelurahan
Simomulyo Baru Kota Surabaya sebanyak 3036 balita. Sampel yang digunakan
sebanyak 130 balita pada RW 5 dan RW 6 dengan teknik pengambilan sampel
secara simple random sampling. Pengambilan data dengan kuesioner. Data
dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Status Gizi
Bermasalah sebagian besar terjadi pada balita dengan pola pemberian makan yang
kurang yaitu 34 balita (97,1%). Pendidikan terakhir ibu balita status gizi
bermasalah sebagian besar berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 47 orang (49,0%).
Pekerjaan ibu balita status gizi bermasalah sebagian besar tidak bekerja sebanyak
52 orang (49,5%). Balita status gizi bermasalah hampir setengahnya terjadi pada
keluarga dengan pendapatan rendah yaitu sebanyak 41 keluarga (58,6%). Balita
yang mengalami status gizi bermasalah sebagian besar terjadi pada balita dengan
riwayat BBLR cukup bulan saat lahir yaitu sebanyak 23 balita (88,5%).
Berdasarkan hasil uji Chi-Square didapatkan hasil pemberian makan (p-value
=0,001), pendidikan ibu (p-value=0,561), pekerjaan ibu (p-value=0,320),
pendapatan keluarga (p-value =0,005), dan riwayat BBLR (p-value =0,001).
Simpulan: Pola pemberian makan, pendapatan dan riwayat BBLR berhubungan
dengan status gizi balita. Sedangkan pendidikan ibu dan pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan status gizi balita. |
---|