ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU DIAGNOSIS ENDOMETRIOSIS

Latar Belakang: Pada tahun 2010 di dalam Journal of Endometriosis terdapat estimasi bahwa endometriosis mempengaruhi 176 juta wanita di seluruh dunia selama tahun-tahun utama kehidupan mereka. Namun, hanya sebagian kecil dari wanita tersebut yang berhasil didiagnosis dan diobati. Penundaan diagno...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AYU RIA NOVIANTI, NIM011611133109
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/84773/2/FK.PD.%2044-19%20Nov%20a%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/84773/3/FK.PD.%2044-19%20Nov%20a%20Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/84773/1/FK.PD.%2044-19%20Nov%20a%20Daftar%20Pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/84773/4/FK.PD.%2044-19%20Nov%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/84773/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Pada tahun 2010 di dalam Journal of Endometriosis terdapat estimasi bahwa endometriosis mempengaruhi 176 juta wanita di seluruh dunia selama tahun-tahun utama kehidupan mereka. Namun, hanya sebagian kecil dari wanita tersebut yang berhasil didiagnosis dan diobati. Penundaan diagnosis bervariasi antar negara mulai dari Eropa, Amerika Serikat, Brasil, hingga Asia. Lama waktu penegakan diagnosis berkisar dari 3,3 tahun di Guangzhou, hingga 10,7 tahun di Siena, Italia (Nnoaham dkk., 2011). Waktu yang dihabiskan tanpa diagnosis dapat berbahaya bagi wanita (Ballard, Lowton dan Wright, 2006). Hingga saat ini, data mengenai rentang waktu dan faktor yang mempengaruhi waktu diagnostic endometriosis di Surabaya masih terbatas. Tujuan: Mengetahui faktor yang mempengaruhi waktu diagnosis endometriosis. Metode: Analitik observasional, dengan rancangan studi potong – lintang. Hasil : Tidak ada perbedaan waktu diagnosis yang signifikan antara pasien yang mengetahui istilah endometriosis dengan pasien yang tidak, antara pasien yang mengonsumsi pengurang nyeri dengan pasien yang tidak, antara pasien yang diresepi obat pengurang nyeri oleh dokter dengan pasien yang tidak, antara pasien yang menormalisasi nyeri haid dengan pasien yang tidak, antara pasien yang mendapat edukasi terkait menstruasi dengan pasien yang tidak, antara pasien yang memiliki diagnosis banding dengan pasien yang tidak. Kesimpulan: Pengetahuan terkait istilah endometriosis, konsumsi pengurang nyeri, pengurang nyeri dari dokter, normalisasi nyeri haid, edukasi menstruasi oleh ibu, dan adanya diagnosis banding tidak mempengaruhi waktu diagnosis endometriosis