ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) DI SURABAYA
Pemeriksaan pap smear lebih disarankan karena memiliki tingkat sensivitas 70%-80% dan spesifisitas 90% - 95% untuk mencegah kanker serviks. Tenaga kesehatan banyak mengetahui tentang pemeriksaan pap smear, namun masih banyak tenaga kesehatan yang belum melakukan pemeriksaan pap smear. Tujuan pen...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/85218/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/85218/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/85218/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/85218/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/85218/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English English |
Summary: | Pemeriksaan pap smear lebih disarankan karena memiliki tingkat
sensivitas 70%-80% dan spesifisitas 90% - 95% untuk mencegah kanker serviks.
Tenaga kesehatan banyak mengetahui tentang pemeriksaan pap smear, namun
masih banyak tenaga kesehatan yang belum melakukan pemeriksaan pap smear.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan
pemeriksaan pap smear pada tenaga kesehatan di Surabaya. Metode: Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah
responden sebanyak 125 orang dengan pengambilan sampel simple random
sampling. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pap smear.
Variabel independen terdiri dari perceived susceptibility, perceived seriousness,
perceived benefits, perceived barriers, cues to action, dan self-efficacy.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisi menggunakan chi-square
dengan tingkat kemaknaan α≤ 0,05. Hasil: Hasil analisis menunjukkan perceived
susceptibility tidak memiliki hubungan dengan pemeriksaan pap smear (p=0,766),
perceived seriousness tidak memiliki hubungan dengan pemeriksaan pap smear
(p=0,190), perceived benefits memiliki hubungan dengan pemeriksaan pap smear
(p=0,027), perceived barriers memiliki hubungan dengan pemeriksaan pap smear
(p=0,007), cues to action memiliki hubungan dengan pemeriksaan pap smear
(p=0,033), self-efficacy memiliki hubungan dengan pemeriksaan pap smear
(p=0,033). Diskusi: Diharapkan untuk dilakukan penelitian terkait faktor yang
mempengaruhi perceived susceptibility dan perceived seriousness pada tenaga
kesehatan terhadap pemeriksaan pap smear. |
---|