PERILAKU BERBURU, LOCAL KNOWLEDGE DAN KESEIMBANGAN IMUNITAS (TNF α / IL-10) PADA MASYARAKAT ADAT SUKU NUAULU DI DAERAH ENDEMIS MALARIA PULAU SERAM

Penelitian epidemiologi pada masyarakat suku di dunia menunjukkan kejadian penyakit malaria pada masyarakat suku (tribal) sangat tinggi, namun fakta sebaliknya terjadi pada masyarakat adat Suku Nuaulu di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah. Berburu dan berkebun di hutan merupakan kebiasan sekalig...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NUR BAHARIA MARASABESSY, 101617087331
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/86113/1/Dis.%20IK.%2012-19%20Mar%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/86113/2/Dis.%20IK.%2012-19%20Mar%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/86113/3/Dis.%20IK.%2012-19%20Mar%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/86113/4/Dis.%20IK.%2012-19%20Mar%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/86113/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian epidemiologi pada masyarakat suku di dunia menunjukkan kejadian penyakit malaria pada masyarakat suku (tribal) sangat tinggi, namun fakta sebaliknya terjadi pada masyarakat adat Suku Nuaulu di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah. Berburu dan berkebun di hutan merupakan kebiasan sekaligus pekerjaan sebagian besar masyarakatnya. Survey awal terhadap 84 subjek penelitian yang dibedakan menjadi kelompok berburu dan tidak berburu, hanya 3 orang yang menderita malaria. Hasil pemeriksaan kadar TNF α dan IL-10, didapatkan rerata kadar kedua sitokin lebih rendah pada kelompok berburu dibanding dengan kelompok yang tidak berburu. Penderita malaria adalah kelompok yang tidak berburu. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk mengungkapkan tradisi berburu, local knowledge dan keseimbangan imunitas. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, FGD dan observasi partisipan. Wawancara mendalam dilakukan terhadap 30 informan penelitian dan empat kali FGD. Analisis data menggunakan analisis etnografi, selanjutnya dituangkan dalam laporan etnografi. Hasil penelitian: berburu merupakan kebiasaan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan kebutuhan pelaksanaan ritual adat. Perilaku selama berburu adalah overnighting di hutan, mencari dan mengejar hewan buruan di lokasi dengan berjalan, mendaki, berlari dan memanjat, konsumsi makanan tinggi protein dan kaya vitamin dengan kualitas dan kuantitas yang lebih banyak dibanding saat di pemukiman, sering terpapar nyamuk secara periodik karena aktivitas berburu dilakukan dua atau tiga kali seminggu serta sering menggunakan ramuan herbal berdasarkan kearifan lokal. Tradisi berburu tidak menyebabkan masyarakat Suku Nuaulu menderita malaria, bahkan berdampak positif terhadap kesehatan karena dapat mengaktifkan dan meregulasi pola imunitas pelaku kegiatan berburu. Selama berburu terdapat aktivitas konsumsi makanan yang lebih sering, variatif dan kaya zat gizi, aktivitas latihan secara teratur yang dapat meregulasi sistem imun, penggunaan herbal dan kearifan lokal serta terpapar secara periodik dengan vektor penyakit seperti mendapat imunisasi.