PENGARUH HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE 2% SEBAGAI PELEMBAB KORNEA INTRAOPERATIF FAKOEMULSIFIKASI TERHADAP AKTIVITAS MATRIX METALLOPROTEINASE-9 DAN KETINGGIAN MENISKUS AIR MATA
Obyektif : untuk mengetahui perbedaan penggunaan HPMC 2% dan BSS sebagai pelembab kornea intraoperatif fakoemulsifikasi terhadap kejadian mata kering pasca operasi. Material dan Metode : Tiga puluh empat mata dari 34 responden dibagi ke dalam 2 kelompok secara acak. Kelompok A (17 mata) sebagai per...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/86196/1/PPDS.IKM.%2010-19%20Wig%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/86196/2/PPDS.IKM.%2010-19%20Wig%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/86196/3/PPDS.IKM.%2010-19%20Wig%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/86196/4/PPDS.IKM.%2010-19%20Wig%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/86196/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Obyektif : untuk mengetahui perbedaan penggunaan HPMC 2% dan BSS sebagai pelembab kornea intraoperatif fakoemulsifikasi terhadap kejadian mata kering pasca operasi.
Material dan Metode : Tiga puluh empat mata dari 34 responden dibagi ke dalam 2 kelompok secara acak. Kelompok A (17 mata) sebagai perlakuan dan kelompok B (17 mata) sebagai kontrol. Kelompok A mendapatkan HPMC 2% dan kelompok B mendapatkan sebagai pelembab kornea intraoperatif fakoemulsifikasi. Sebelum dilakukan operasi, responden diambil air mata sebanyak 1 μL untuk pemeriksaan MMP-9 yang dilakukan menggunakan MMP-9 assay kit dengan metode ELISA dan pemeriksaan TMH dengan OCT. Selama durasi operasi, kelompok A mendapatkan HPMC setiap 16 menit dan kelompok B mendapatkan BSS setiap 2.5 menit. Pada hari pertama setelah operasi, responden dilakukan pemeriksaan yang sama dengan sebelum operasi.
Hasil : Hasil pemeriksaan aktivitas MMP-9 setelah fakoemulsifikasi didapatkan nilai rerata pada kelompok HPMC 2% lebih tinggi daripada kelompok BSS, yaitu sebesar 4.45 ± 7.79 berbanding 3.03 ± 6.44, tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok dengan nilai p = 0.196 (p > 0.05). Nilai TMH setelah fakoemusifikasi pada kelompok HPMC 2% lebih tinggi daripada kelompok BSS, yaitu sebesar masing-masing 284.12 ± 100.17 dan 209.53 ± 46.72, didapatkan adanya perbedaan bermakna antara kedua kelompok dengan nilai p = 0.015 (p < 0.05).
Kesimpulan : HPMC 2% menghasilkan nilai aktivitas MMP-9 dan TMH yang lebih tinggi dibandingkan dengan BSS. HPMC 2% dapat digunakan sebagai pelembab kornea intraoperatif fakoemulsifikasi. |
---|