ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN KONSENTRASI INDUSTRI PADA INDUSTRI MINUMAN DI INDONESIA
Sektor industri merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukkan PDB (Produk Domestik Bruto) di Indonesia tahun 2009-2013, dan industri pengolahan yang memberi sumbangan terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) di Indonesia tahun 2009-2013. Output industri pengolahan yang terbesar berada pada...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/86611/1/Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/86611/2/Daftar%20Isi.pdf http://repository.unair.ac.id/86611/3/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/86611/4/C.121-19%20Fan%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/86611/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Sektor industri merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukkan PDB (Produk Domestik Bruto) di Indonesia tahun 2009-2013, dan industri pengolahan yang memberi sumbangan terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) di
Indonesia tahun 2009-2013. Output industri pengolahan yang terbesar berada pada sektor industri makanan, minuman, dan tembakau. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), pertumbuhan industri minuman menunjukan pertumbuhan yang cukup positif dari tahun ke tahun. Penelitian ini akan menganalisis tingkat efisiensi teknis perusahaan dan konsentrasi industri pada industri minuman di Indonesia selama periode 2009-2013. Estimasi yang dilakukan dalam penelitian ini akan
menggunakan model SFA (Stochastic Frontier Analysis) untuk menghitung efisiensi teknis dan model CR4 (Concentration Ratio) untuk menghitung konsentrasi industri. Hasil estimasi menunjukkan hasil tingkat efisiensi teknis sebesar 98,10% atau dapat dikatakan sudah efisien dan konsentrasi industri
sebesar 43% atau berada pada pasar monopolistik dan oligopoli longgar tetapi cenderung pada pasar monopolistik. |
---|