Penerapan Partial Least Square Status Kesehatan Balita di Indonesia
Status kesehatan anak balita (bawah lima tahun) adalah salah satu indikator utama kesehatan masyarakat di suatu negara. Status kesehatan anak balita adalah sulit untuk diukur secara langsung, sehingga membutuhkan indikator untuk menggambarkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan Structural Equation Mo...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
2013
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/86795/1/Penerapan%20Partial%20Least%20Square%20Status%20Kesehatan%20Balita%20di%20Indonesia.pdf http://repository.unair.ac.id/86795/2/C11.pdf http://repository.unair.ac.id/86795/ http://journal.unair.ac.id/JBK@application-of-partial-least-square-health-status-of-children-under-5-years-in-indonesia-article-6799-media-40-category-3.html |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Status kesehatan anak balita (bawah lima tahun) adalah salah satu indikator utama kesehatan masyarakat di suatu negara. Status kesehatan anak balita adalah sulit untuk diukur secara langsung, sehingga membutuhkan indikator untuk menggambarkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan Structural Equation Modeling (SEM) sangat membantu untuk mengetahui pengaruh terhadap indikator dan menghasilkan model yang lebih baik daripada analisis multivariat lainnya. Studi ini dilakukan untuk mengetahui faktor langsung (ANC, INC dan PNC) yang mempengaruhi status kesehatan anak balita di Indonesia dan pemetaan indikator gizi. Penelitian ini menggunakan metode un-obstruktif, yang terdiri dari 4 variabel laten dan 22 indikator menggunakan berbasis SEM varians (Partial Least Square). Data dianalisis dengan R program dan ArchView GIS 3.3. Ada 14 indikator yang mempengaruhi status kesehatan anak balita yaitu tidak dilakukannya kunjungan antenatal pertama (K1), tidak adanya kunjungan antenatal keempat (K4), tidak mendapatkan 3 kali FE (FE-3) , pemeriksaan kehamilan dengan pengobatan tradisional (ANC dukun), tidak memeriksakan kehamilan, tidak adanya kunjungan antenatal ke petugas kesehatan profesional, bukan operasi kelahiran (SC), persalinan di rumah, balita tidak mendapatkan vitamin A, balita tidak ditimbang, balita mengkonsumsi lebih sedikit kalori, protein, serta bayi berat badan lahir rendah dan bayi dengan gizi buruk. Sebaiknya peningkatan pelayanan kesehatan difokuskan pada indikator yang signifi kan. |
---|