FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA KEHAMILAN USIA REMAJA DI SURABAYA UTARA

Menurut Riskesdas 2013, angka kehamilan penduduk perempuan 10-54 adalah 2,68%. Terdapat kehamilan pada umur kurang dari 15 tahun yaitu 0,02% dan kehamilan pada usia 15-19 tahun sebesar 1,97%. Kehamilan pada usia remaja mempunyai risiko medis cukup tinggi, karena alat reproduksi belum cukup matang un...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ASRINING PANGASTUTI, 101511133001
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/86965/1/ABSTRAK%20FKM%20167%2019%20Pan%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/86965/2/DAFTAR%20ISI%20FKM%20167%2019%20Pan%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/86965/3/DAFTAR%20PUSTAKA%20FKM%20167%2019%20Pan%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/86965/4/FULLTEXT%20FKM%20167%2019%20Pan%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/86965/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Menurut Riskesdas 2013, angka kehamilan penduduk perempuan 10-54 adalah 2,68%. Terdapat kehamilan pada umur kurang dari 15 tahun yaitu 0,02% dan kehamilan pada usia 15-19 tahun sebesar 1,97%. Kehamilan pada usia remaja mempunyai risiko medis cukup tinggi, karena alat reproduksi belum cukup matang untuk melakukan fungsinya (Yilmaz, et al, 2018). Surabaya Utara merupakan wilayah penyumbang kejadian anemia pada ibu hamil terbanyak kedua di Surabaya tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancang bangun kasus kontrol. Jumlah sampel 62 orang. Variabel yang diteliti yaitu pendidikan, pengetahuan, usia kehamilan, pemeriksaan kehamilan, konsumsi tablet Fe, status gizi dan riwayat penyakit infeksi sebagai variabel independen dan anemia kehamilan usia remaja sebagai variabel dependen. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik chi-square dan perhitungan odd ratio. Hasil menunjukkan sebagian besar ibu hamil berpendidikan rendah (66,1%), berpengetahuan kurang (53,2%), usia kehamilan pada usia trimester III (36,5%), memeriksakan kehamilan sesuai standar (67,7%), tidak patuh dalam mengonsumsi tablet Fe (56,6%), status gizi normal (69,4%), tidak memiliki riwayat penyakit infeksi (95,2%). Analisis statistik mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,042), pemeriksaan kehamilan (p=0,014), dan konsumsi tablet Fe (p=0,040) dengan anemia kehamilan uisa remaja. Sedangan variabel pendidikan, usia kehamilan, status gizi dan riwayat penyakit infeksi tidak berhubungan dengan anemia kehamilan usia remaja. Kesimpulan dari penelitian ini faktor ibu yang berhubungan dengan kejadian anemia kehamilan usia remaja adalah pengetahuan, pemeriksaan kehamilan dan konsumsi tablet Fe. Saran yang dapat diberikan adalah petugas kesehatan lebih edukasi pentingnya melakukan ANC, mengonsumsi tablet Fe dan memonitoring konsumsi tablet Fe yang sudah diberikan pada ibu hamil, ibu hamil lebih patuh dalam mengonsumsi tablet Fe dan memeriksakan kehamilan sejak awal dan peneliti selanjutnya meneliti faktor lain.