UJI VITAMIN C SEBAGAI ANTIBIOFILM Candida albicans SELAMA PERLAKUAN FLUKONAZOL
C. albicans merupakan fungi yang bersifat patogen oportunistik dan dapat menyebabkan berbagai infeksi. Infeksi oleh C.albicans dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya yaitu pembentukan biofilm. Pembentukan biofilm merupakan caranya untuk mempertahankan diri dari pemberian obat antifungi. Hal...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/87075/4/MPK%2080-19%20ARV%20U_ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87075/2/MPK%2080-19%20ARV%20U_DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87075/1/MPK%2080-19%20ARV%20U_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87075/3/MPK%2080-19%20ARV%20U.pdf http://repository.unair.ac.id/87075/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | C. albicans merupakan fungi yang bersifat patogen oportunistik dan dapat
menyebabkan berbagai infeksi. Infeksi oleh C.albicans dipengaruhi beberapa
faktor, salah satunya yaitu pembentukan biofilm. Pembentukan biofilm
merupakan caranya untuk mempertahankan diri dari pemberian obat antifungi.
Hal itu merupakan salah satu faktor yang paling virulence, sehingga menyebabkan
tingginya resistensi terhadap antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan vitamin C sebagai inhibitor enzim Bgl2 dalam pembentukan
matriks ekstrasel biofilm C. albicans dan menentukan kemampuannya dalam
meningkatkan kinerja flukonazol terhadap biofilm C. albicans. Pembuktian
dilakukan pada percobaan in vitro, yaitu uji kristal violet, uji xtt, dan uji SEM.
Berdasarkan uji-uji tersebut, penambahan vitamin C terbukti menghambat
pembentukan matriks ekstraseluler biofilm C. albicans dan meningkatkan kinerja
flukonazol. Pada vitamin C 50 g/L dan 200 g/L meningkatkan % hambatan
antifungi flukonazol berturut-turut sebanyak 64,02% & 70,01% dengan dosis 1
mg/L, dan 45,37% & 50,6% untuk dosis 8 mg/L flukonazol. |
---|