HUBUNGAN FAKTOR DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMULIHAN PASIEN GANGGUAN JIWA PASCA PASUNG DI PUSKESMAS LAREN KABUPATEN LAMONGAN

Masalah kesehatan jiwa terjadi di negara berkembang salah satunya di negara Indonesia. Pemerintah telah memberikan perlidungan dan menjamin pelayanan kesehatan jiwa bagi orang dengan masalah kejiwaan dan orang dengan gangguan jiwa berupa penanggulangan pasung salah satunya di Kabupaten Lamongan. Ke...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRI YULIASARI, 101511133054
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/87101/1/ABSTRAK%20FKM%20178%2019%20Yul%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/87101/3/DAFTAR%20ISI%20FKM%20178%2019%20Yul%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/87101/5/DAFTAR%20PUSTAKA%20FKM%20178%2019%20Yul%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/87101/4/FULLTEXT%20FKM%20178%2019%20Yul%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/87101/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Masalah kesehatan jiwa terjadi di negara berkembang salah satunya di negara Indonesia. Pemerintah telah memberikan perlidungan dan menjamin pelayanan kesehatan jiwa bagi orang dengan masalah kejiwaan dan orang dengan gangguan jiwa berupa penanggulangan pasung salah satunya di Kabupaten Lamongan. Kehidupan pasien gangguan jiwa pasca pasung ditentukan oleh keluarga sebagai perawat utama dalam proses pemulihan. Pemulihan pasien gangguan jiwa membutuhkan dukungan sosial terutama dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor dukungan keluarga dengan pemulihan pasien gangguan jiwa pasca pasung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian sebanyak 46 pasien gangguan jiwa yang melakukan pengobatan pada Januari 2017-januari 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat data sekunder (rekam medis) pasien dan data primer dengan mendatangi rumah pasien gangguan jiwa. Variabel penelitian yaitu dukungan keluarga (dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan penilaian, dan dukungan instrumental). Uji statistik menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara frekuensi kekambuhan (p= 0,000), dukungan penilaian (p= 0,0204), dan dukungan instrumental (p= 0,0249) dengan pemulihan pasien gangguan jiwa. Faktor lain yang tidak berhubungan dengan pemulihan pasien gangguan jiwa pasca pasung ialah usia (p= 1,000), jenis kelamin (p= 0,7065), tingkat pendidikan (p= 0,7068), riwayat pekerjaan (p= 0,3607), riwayat Keluarga/genetik (p= 0,4023), lama sakit (p= 1,000), status hubungan keluarga (p= 1,000), dukungan emosional (p= 0,0548), dan dukungan informasi (p= 0,1743) di Wilayah Kerja Puskesmas Laren Kabupaten Lamongan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada karakteristik responden terdapat hubungan antara frekuensi kekambuhan dengan pemulihan pasien gangguan jiwa. Faktor dukungan keluarga yang berhubungan dengan pemulihan pasien gangguan jiwa yaitu dukungan penilaian dan dukungan instrumental, sedangkan dukungan emosional dan dukungan informasi tidak berhubungan dengan pemulihan gangguan jiwa. Sehingga, perlu dilakukan peninjauan kembali dan observasi berkelanjutan mengenai pengobatan agar memperoleh informasi yang akurat dan lengkap dalam proses pemulihan pasien gangguan jiwa di Puskesmas Laren Kabupaten Lamongan.