STAND UP COMEDY INDONESIA SEBAGAI MEDIUM SATIRE TERHADAP ISU DISKRIMINASI SOSIAL (Studi Semiotik Stand Up Comedy Indonesia Periode 2011 – 2018 di Kompas TV)

Stand-Up Comedy adalah sebuah seni komedi yang dilakukan oneman show secara monolog diatas panggung. Penelitian ini berfokus kepada stand-up comedy Indonesia sebagai medium satire diskriminasi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana stand-up comedy dijadikan sebagai medium untuk mengem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ABDUL ROZAK MAHBUB ALI, 071511533055
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Indonesian
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/87314/1/JURNAL_ABDUL%20ROZAK%20MAHBUB%20ALI_071511533055%20.PDF.pdf
http://repository.unair.ac.id/87314/2/Fis%20k%2094%2019%20Ali%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/87314/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/87314/4/DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/87314/5/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/87314/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Indonesian
English
English
English
Description
Summary:Stand-Up Comedy adalah sebuah seni komedi yang dilakukan oneman show secara monolog diatas panggung. Penelitian ini berfokus kepada stand-up comedy Indonesia sebagai medium satire diskriminasi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana stand-up comedy dijadikan sebagai medium untuk mengemukakan sebuah pendapat mengenai suatu hal yang dianggap mengkhawatirkan. Majas satire pun digunakan untuk menyampaikannya secara halus melalui sebuah kalimat sindiran. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana stand-up comedy Indonesia ini menjadi medium satire diskriminasi. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori semiotika John Fiske yang menganalisis dengan menggunakan kode-kode televisi. Dan metode ini peneliti terapkan dalam penelitian ini melalui tiga level kode televisi tersebut. Pertama, level realitas ini dilihat dari kostum, ekspresi, tata rias, lingkungan, perilaku (gesture), dan monolog. Kedua, level representasi yang melihat dari tipe shot, pencahayaan, penggunaan suara dan penyuntingan atau editing. Ketiga, level ideologi yang melihat bagaimana pemikiran ideologi ini disisipkan dalam pertunjukan stand up comedy Indonesia Kompas TV ini. Lalu ditemukan data dari beberapa video bahwa komika disini membahas mengenai isu diskriminasi yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu satire diskriminasi Tionghoa dan satire diskriminasi Indonesia Timur. Satire diskriminasi tersebut terlihat dalam monolog pada saat membawakan sebuah materi dan pada saat penyampaiannya terlihat ideologi pancasila yang disisipkan.