HAMBATAN MALTA MENCAPAI TARGET ENERGI TERBARUKAN DALAM KERANGKA RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE UNI EROPA PERIODE 1st INTERIM 2010-2014
Penelitian ini menganalisis tentang kebijakan pemerintah Malta yang memilih impor minyak lebih dari 100 persen setiap tahunnya sedangkan negara tersebut sedang menerapkan kerangka EU Directive 2009/28/EC dimana salah satu isi kerangka tersebut menekankan setiap negara anggota EU harus mengurangi jum...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English Indonesian English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/87610/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87610/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87610/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87610/4/FIS%20HI%2067%2019%20Sho%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/87610/5/JURNAL_MAR%27ATUS%20SHOLIKHA_071511233057.pdf http://repository.unair.ac.id/87610/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English Indonesian English |
Summary: | Penelitian ini menganalisis tentang kebijakan pemerintah Malta yang memilih impor minyak lebih dari 100 persen setiap tahunnya sedangkan negara tersebut sedang menerapkan kerangka EU Directive 2009/28/EC dimana salah satu isi kerangka tersebut menekankan setiap negara anggota EU harus mengurangi jumlah impor minyak untuk mencapai target energi terbarukan. Peneliti memilih negara Malta untuk dikaji tentang implementasi kebijakan Renewable Energi Directive 2009/28/EC (RED) dalam usahanya untuk menjaga keamanan energi melalui promosi penggunaan energi terbarukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka teori geopolitik energi untuk menganalisis faktor yang menyebabkan Malta mudah mendapatkan harga minyak lebih murah yang ditinjau dari geografi dan politik negara. Kemudian peneliti juga melihat politik domestik Malta untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi Malta dalam mengambil kebijakan luar negerinya. Dengan demikian dapat diketahui jawaban atas keputusan pemerintah Malta yang tetap bergantung pada impor minyak yakni mudahnya Malta memperoleh minyak dengan harga murah dan ia mendapat pengaruh dari para MNC untuk terus mengeksploitasi sumber minyak. |
---|