ANALISIS PERUBAHAN KEBIJAKAN PROLIFERASI NUKLIR KOREA UTARA PADA ERA KIM JONG-UN (2017-2018)

Kebijakan proliferasi nuklir Korea Utara di era kepemimpinan Kim Jong-Un mengalami perubahan yang didasarkan dari munculnya Byongjin Line, yang kemudian berlanjut dengan munculnya Economic Development. Kebijakan- Kebijakan ini mencapai puncak perubahannya pada kurun waktu 2017-2018. Kim Jong-Un...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAFIKA OLIVIA DEVANA, 071511233036
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/87616/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/87616/2/DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/87616/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/87616/4/FIS%20HI%2069%2019%20Dev%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/87616/5/Rafika%20Olivia%20Devana_Jurnal_Genap_1819.pdf
http://repository.unair.ac.id/87616/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
English
Description
Summary:Kebijakan proliferasi nuklir Korea Utara di era kepemimpinan Kim Jong-Un mengalami perubahan yang didasarkan dari munculnya Byongjin Line, yang kemudian berlanjut dengan munculnya Economic Development. Kebijakan- Kebijakan ini mencapai puncak perubahannya pada kurun waktu 2017-2018. Kim Jong-Un pada konteks ini menjadi Chairman pertama Korea Utara yang memperhitungkan Ekonomi sebagai dasar kebijakan nasional dalam bertindak didalam dan diluar negeri. Pada era sebelumnya, Korea Utara cenderung mengutamakan kebijakan pro terhadap proliferasi nuklir yang di prakarsai oleh kebijakanMilitary First Policy ciptaan Kim Jong-Il, hingga kemudian diadaptasikan menjadi Byongjin Linedi tahun 2013. Posisi nuklir telah lama dianggap sebagai pondasi kekuatan negara, yang mana aspek-aspek lain pun dianggap tidak mempengaruhi laju pemerintahan dan penjamin stabilitas negara. Merujuk dari kecenderungan Kim Jong-Un dalam memberikan pengaruh yang mendominasi dibalik penyebab perubahan kebijakan perubahan ini, peneliti kemudian menggunakan Level Analisis Individu untuk menelaah lebih dalam akan sebab-akibat dari terjadinya perubahan kebijakan ini. Dengan menggunakan Neo Analytical Approach, peneliti akan melakukan perbandingan kepribadian antara Kim Jong-Un dan pendahulunya Kim Jong-Il, guna menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi pola pengambilan kebijakan. Kemudian pada sisi eksternal, munculnya situasi perubahan-perubahan pada rezim internasional, pada titik ini cenderung memberikan kesempatan bagi Kim Jong-Un untuk mampu mengembangkan kebijakan Economic Developmentnya. Peneliti dewasa ini menggunakan Social Cognitive Theory dalam mengkaji fenomena-fenomena rezim internasional yang kemudian secara tidak langsung memicu tindakan Kim Jong-Un dalam merubah kebijakan yang ada.