Bantuan Relawan pada Penanganan Tsunami dan Proses Pembelajaran Anak
Minggu, 26 Desember 2004 di bumi serambi Mekkah Nangroe Aceh Darussalam telah terjadi bencana tsunami dengan kekuatan 8,9 skala richter. Lima tahun silam, bencana tsunami tersebut telah meluluhlantakkan seluruh sendi kehidupan masyarakat Aceh, tidak terkecuali proses pembelajaran pada anak-anak Ac...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book Section PeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
2009
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/87723/2/fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/87723/1/PeerReview.pdf http://repository.unair.ac.id/87723/ https://alliance-primo.hosted.exlibrisgroup.com/primo- |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Minggu, 26 Desember 2004 di bumi serambi Mekkah Nangroe Aceh Darussalam telah terjadi bencana tsunami dengan kekuatan 8,9 skala richter. Lima tahun silam, bencana tsunami tersebut telah meluluhlantakkan seluruh sendi kehidupan masyarakat Aceh, tidak terkecuali proses pembelajaran pada anak-anak Aceh. Bantuan dari berbagai pihak berupa materi maupun tenaga professional secara cepat berdatangan ke NAD. Bantuan tersebut diharapkan menjadi progam intervensi sosial yang dapat mempercepat pengembalian korban bencana termasuk anak-anak pada kehidupan normal. Pasca bencana, orang tua di masyarakat Aceh masih disibukkan untuk mengembalikan norma-norma kehidupan psikologis mereka secara pribadi dan memulai menata kembali sendi-sendi kehidupan yang hancur akibat bencana. Padahal, anak-anak harus terus berkembang yang diantaranya program pembelajaran Dada anak harus terus berjalan normal. Pemenuhan tugas perkembangan anak untuk belajar don bersekolah harus terpenuhi. Untuk itu, kehadiran tenaga profesiona dan relawan dari berbagai pihak yang turut mengembangkan pola pembelajaran kepada anak-anak pasca bencana diharapkan mampu memberikan pengaruh positif pada perkembangan psikalogis anak. Hal ini Seiring dengan hasil penelitian KIiewer et al (1998) yang menyebutkan bahwa intervensi pada anak-anak akan lebih efektif jika penanganannya diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Pasca bencana menyebabkan proses pembelajaran terhenti, padahal terhentinya proses pembelajaran Pada anak dapat menimbulkan dampak negatif, seperti : menurunnya motivasi belajar, anak menjadi ma|as belajar, ketidakinginan yang semakin rendah memanfaatkan waktu untuk belajar dan lain-lain. Hasil studi lapangan pada tahun 2006, dua tahun sesudah bencana tsunami menunjukkan berbagai fenomena sosial sebagai dampak kehadiran para profesional dan relawan pasca bencana terhadap proses pembelajaran anak. |
---|