SISTEM PAKAR DIAGNOSA HIPERTIROID MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR DAN LOGIKA FUZZY
Hipertiroid adalah suatu keadaan ketika fungsi kelenjar tiroid menjadi berlebihan. Kelebihan fungsi kelenjar tiroid tersebut meningkatkan produksi hormon tiroid yang mempengaruhi metabolisme tubuh dan aktivitas fisiologi. Selain itu kelebihan hormon tiroid akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkemban...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/87925/1/ABSTRAK%20MPM%2086%2019%20Apr%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/87925/2/DAFTAR%20ISI%20MPM%2086%2019%20Apr%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/87925/3/DAFTAR%20PUSTAKA%20MPM%2086%2019%20Apr%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/87925/4/FULLTEXT%20MPM%2086%2019%20Apr%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/87925/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Hipertiroid adalah suatu keadaan ketika fungsi kelenjar tiroid menjadi berlebihan. Kelebihan fungsi kelenjar tiroid tersebut meningkatkan produksi hormon tiroid yang mempengaruhi metabolisme tubuh dan aktivitas fisiologi. Selain itu kelebihan hormon tiroid akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan termasuk sistem saraf dan otak. Prevalensi hipertiroid di
Indonesia berdasarkan wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 0,4% dari total penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi sistem pakar diagnosa hipertiroid menggunakan certainty factor dan logika fuzzy. Tahapan proses diagnosa hipertiroid meliputi identifikasi masalah, analisis kebutuhan berupa gejala dan jenis hipertiroid, penentuan rule, perancangan sistem, implementasi contoh kasus, pengujian sistem, serta evaluasi. Variabel yang digunakan yaitu
tekanan darah sistolik, kadar triiodotironin (T3), tiroksin (T4), thyroid stimulating hormon (TSH), struma tiroid, tremor, dan keringat berlebih. Semua variabel
diproses menggunakan logika fuzzy dengan tahapan fuzzyfikasi, penentuan rule, implikasi min, komposisi aturan max, serta defuzzyfikasi yang kemudian
dilanjutkan menggunakan certainty factor dengan tahapan menghitung CF sequensial dan CF gabungan. Output sistem berupa diagnosa keaadan hipertiroid seperti hipertiroid, suklinis hipertiroid, dan normal disertai dengan
faktor kepastian. Sistem pakar ini menggunakan pemrograman visual basic.
Evaluasi hasil diagnosa sistem kemudian dibandingkan dengan hasil diagnosa pakar terhadap 15 data dan diperoleh prosentase akurasi sistem sebesar 86,7%. |
---|