PENGEMBANGAN TES INTELIGENSI BERDASAR THREE STRATUM COGNITIVE ABILITY THEORY (TEORI CATTEL HORN CARROLL)

• Main Author: FITRI ANDRIANI, nim.111217127314
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: BF176 Psychological Tests and Testing
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/88298/1/Dis.%20Psi.%2007-19%20And%20p%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/88298/2/Dis.%20Psi.%2007-19%20And%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/88298/3/Dis.%20Psi.%2007-19%20And%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/88298/4/Dis.%20Psi.%2007-19%20And%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/88298/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes inteligensi berdasarkan teori three stratum cognitive ability dari Cattel Horn Carrol, disebut teori CHC. Teori CHC menyatakan bahwa terdapat tiga strata dalam kemampuan manusia yaitu general ability, broad ability dan narrow ability. General ability atau disebut pervasive ability yaitu kemampuan yang menyebar berada pada tingkat paling atas yaitu stratum III (disebut general intelligence). Broad ability berada pada stratum II di bawah general ability. Narrow ability berada pada stratum I, mewakili kemampuan yang lebih spesifik. Terdapat delapan broad ability yang sering diukur dalam tes inteligensi yaitu fluid intelligence, crystalized intelligence, visual spatial abilities, auditory processing, short term working memory, broad retrieval memory, cognitive processing speed, dan decision / reaction time speed (Gregory, 2011; Kevin S. McGrew, 2005; Gordon E. Taub, 2002). Penelitian ini mengembangkan 4 broad ability yaitu fluid intelligence, visual spatial abilities, short term working memory, dan cognitive processing speed. Terdapat 716 item yang diujicobakan kepada sejumlah subyek. Ujicoba dilakukan sebanyak 2 kali. Uji coba yang pertama bertujuan untuk seleksi item, dan ujicoba yang kedua bertujuan uji validasi. Subyek penelitian adalah remaja berusia 13 tahun hingga dewasa (sesuai dengan target pembuatan tes inteligensi). Analisis data dilakukan dengan beberapa metode, yaitu Progam ITEMAN digunakan untuk tujuan analisis item. Tehnik korelasi digunakan untuk uji validitas berdasar hubungan skor tes dengan variabel lain. Uji perbedaan kelompok untuk mengetahui perbedaan skor antara peserta yang cerdas dan kurang cerdas. Confirmatory factor analisys (CFA) dengan bantuan program LISREL untuk uji validitas berdasar struktur internal. Analisis yang didasarkan pada pendekatan model Rasch juga dilakukan dengan bantuan perangkat lunak WINSTEP. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa item tes inteligensi yang disusun memenuhi beberapa kriteria properti psikometris, dan tes inteligensi yang dikembangkan reliabel dan valid serta dapat merefleksikan ability sesuai dengan Model Teori CHC. Artinya, item yang disusun memenuhi kriteria psikometris (daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas dan juga validitas) yang didukung oleh bukti-bukti yang sesuai. Oleh karena itu tes inteligensi yang dikembangkan dianggap dapat merefleksikan ability sesuai dengan model teori three stratum cognitive ability (Teori CHC).