INDUKSI KALUS DARI EKSPLAN DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI ZAT PENGATUR TUMBUH 2,4-DICHLOROPHENOXY ACETIC ACID (2,4-D) DAN 6-BENZYL AMINO PURINE (BAP)
Tanaman sambiloto merupakan tanaman obat yang memiliki kandungan senyawa aktif seperti andrografolida yaitu senyawa yang memiliki peran dalam bidang pengobatan atau farmakologi, seperti pemanfaatan sebagai penawar racun bisa ular dan pengobatan infeksi saluran pernapasan. Senyawa aktif tersebut d...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/88612/1/MPB.%2047-19%20Fat%20i%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/88612/2/MPB.%2047-19%20Fat%20i%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/88612/3/MPB.%2047-19%20Fat%20i%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/88612/4/MPB.%2047-19%20Fat%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/88612/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Tanaman sambiloto merupakan tanaman obat yang memiliki kandungan
senyawa aktif seperti andrografolida yaitu senyawa yang memiliki peran dalam
bidang pengobatan atau farmakologi, seperti pemanfaatan sebagai penawar racun
bisa ular dan pengobatan infeksi saluran pernapasan. Senyawa aktif tersebut dapat
diisolasi dari bahan tanaman seperti kalus hasil kultur jaringan. Metode kultur
jaringan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kalus suatu tanaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi zat pengatur
tumbuh 2,4-D dan BAP terhadap waktu induksi dan persentase eksplan terbentuk
kalus, berat segar dan berat kering kalus, serta morfologi kalus daun sambiloto.
Medium yang digunakan adalah medium Murashige and Skoog (MS) dengan 16
perlakuan dan 1 kontrol dengan kombinasi zat pengatur tumbuh 2,4-D dan BAP
yaitu 0,5;1,0;1,5;2,0 (mg/L). Rancangan penelitian yang dilakukan adalah
eksperimen laboratoris berupa rancangan acak lengkap (RAL). Data yang
diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisis
secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisi statistik dengan uji Mann-
Whitney dengan nilai signifikansi (α < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan 2,4-D 1,0 mg/L + BAP 2,0 mg/L memberikan waktu induksi kalus
tercepat, perlakuan 2,4-D 2,0 mg/L + BAP 1,0 mg/L memberikan nilai berat segar
berat terbaik, perlakuan 2,4-D 1,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/Lserta perlakuan 2,4-D
2,0 mg/L + BAP 1,0 mg/Lmemberikan nilai berat kering terbaik, dan keseluruhan
perlakuan selain kontrol memiliki persentase eksplan terbentuk kalus 100%.
Morfologi kalus eksplan daun sambiloto sebagian besar memiliki tekstur kompak/
non friable dan warna kalus yang bervariasi mulai dari putih bening, putih
kekuningan, hijau kekuningan, kuning, dan kuning kecokelatan. |
---|