PENGARUH KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH 2,4-DICHLOROPHENOXY ACETIC ACID (2,4-D) DAN 6-BENZYL AMINO PURINE (BAP) TERHADAP INDUKSI KALUS DAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER KULTUR KALUS DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D dan BAP terhadap induksi, persentase, berat basah dan berat kering, morfologi, dan profil metabolit sekunder kalus Elephantopus scaber L. (tapak liman). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimenta...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/88618/1/MPB.%2053-19%20May%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/88618/2/MPB.%2053-19%20May%20p%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/88618/3/MPB.%2053-19%20May%20p%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/88618/4/MPB.%2053-19%20May%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/88618/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D dan BAP terhadap induksi, persentase, berat basah dan berat kering, morfologi, dan profil metabolit sekunder kalus Elephantopus scaber L. (tapak liman). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan kombinasi konsentrasi (D0,0B0,0, D0,5B1,5, D0,5B2,0, D0,5B2,5, D1,0B0,5, D1,0B1,5, D1,0B2,0, D1,0B2,5, dan D1,5B1,5) dan setiap perlakuan diulang 3 kali. Media yang digunakan adalah media MS dan ditambahkan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D dan BAP. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif meliputi morfologi kalus dan hasil analisis kandungan metabolit sekunder dari kalus dan daun tapak liman. Data kuantitatif didapatkan dari waktu induksi dianalisis secara statistik menggunakan uji Mann-Whitney dengan nilai signifikansi (α=0,05), persentase, berat basah selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan uji t independent dengan nilai signifikansi (α=0,05), sedangkan berat kering kalus dianalisis secara statistik menggunakan uji Duncan dengan nilai signifikansi (α=0,05). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada perlakuan D0,5B2,0 mampu menginduksi kalus lebih cepat dari perlakuan yang lain dengan rerata waktu induksi kalus 5,67 hari setelah tanam. Perlakuan D0,5B1,5 menghasilkan rerata berat basah paling tinggi 0,3176 gram. Perlakuan D1,0B1,5 menghasilkan berat kering kalus paling tinggi 0,0440 gram. Morfologi kalus dengan tekstur remah dan berwarna hijau muda dihasilkan pada perlakuan D0,5B2,5 dan D1,0B2,5. Hasil analisis metabolit sekunder pada kalus dan daun tapak liman yaitu mengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin. |
---|