NILAI POLITIK DALAM NASKAH DRAMA HAKIM SARMIN PRESIDEN KITA KARYA AGUS NOOR: ANALISIS SEMIOTIK

Penelitian ini berjudul “Nilai Politik dalam Naskah Drama Hakim Sarmin Presiden Kita Karya Agus Noor: Analisis Semiotik”. Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu pertama, untuk menemukan nilai politik yang terkandung dalam struktur drama naskah drama Hakim Sarmin Presiden Kita karya Agus Noor. Kedua,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: INAS SHABRINA NABILAH, 121511133018
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/88646/1/Fs.Bi%20106-19%20Nab%20n%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/88646/2/Fs.Bi%20106-19%20Nab%20n%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/88646/3/Fs.Bi%20106-19%20Nab%20n%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/88646/4/Fs.Bi%20106-19%20Nab%20n.pdf
http://repository.unair.ac.id/88646/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini berjudul “Nilai Politik dalam Naskah Drama Hakim Sarmin Presiden Kita Karya Agus Noor: Analisis Semiotik”. Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu pertama, untuk menemukan nilai politik yang terkandung dalam struktur drama naskah drama Hakim Sarmin Presiden Kita karya Agus Noor. Kedua, untuk memberikan makna nilai politik yang ditemukan dalam naskah drama Hakim Sarmin Presiden Kita karya Agus Noor. Penelitian ini menggunakan dua naskah yang ada pada naskah drama Hakim Sarmin Presiden Kita, yaitu “Hakim Sarmin” dan “Presiden Kita Tercinta”. Dari kedua naskah yang ada, pembahasan dilakukan dengan memperlakukan kedua naskah menjadi satu pembahasan. Hal ini dilakukan karena kedua naskah tersebut dianggap memiliki kesamaan pembahasan mengenai persoalan nilai politik. Nilai politik ditemukan berdasarkan kajian struktur drama dengan menggunakan unsur alur dramatik dan penokohan. Nilai politik yang ditemukan akan dijadikan sebagai tanda. Tanda yang diperoleh kemudian dimaknai menggunakan metode denotasi dan konotasi dengan memanfaatkan pendekatan semiotik Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan kajian struktur teks drama, peneliti menemukan adanya tujuh nilai politik, yaitu kritis terhadap realitas sosial, teguh terhadap ideologi tertentu, solider terhadap kelompok, dominan dalam negosiasi, otoriter terhadap kekuasaan, sarkastik terhadap suatu peristiwa, dan sistematis dalam penyelesaian masalah. Ketujuh nilai politik ini kemudian dijadikan sebagai tanda. Berdasarkan analisis dengan menggunakan metode denotasi dan konotasi ini ketujuh tanda tersebut menghasilkan makna, yaitu kritis terhadap realitas sosial bermakna adanya usaha mencari perhatian sebagai bentuk pemberian penawaran, teguh terhadap ideologi tertentu bermakna hadirnya bentuk propaganda, solider terhadap kelompok bermakna menginginkan adanya adu domba, dominan dalam negosiasi bermakna penghadiran sarana kebencian, otoriter terhadap kekuasaan bermakna bentuk penghadiran standarisasi gaya hidup, sarkastik terhadap suatu peristiwa bermakna adanya penciptaan identitas sebagai bentuk latar belakang, dan sistematis dalam penyelesaian masalah bermakna penghadiran standarisasi logika atau akal sehat yang digunakan. Secara keseluruhan naskah drama ini menunjukkan adanya perpaduan sejarah yang menyangkut pada suatu zaman tertentu maupun pada zaman sekarang (didasari dari setiap peristiwa pada masing-masing naskah). Naskah drama ini juga selain merupakan naskah drama satire politik, juga sekaligus naskah drama yang menunjukkan bahwa politik dari masa ke masa tidak mengalami perkembangan atau mengalami permasalahan politik yang itu-itu saja.