KEABSAHAN KLAUSUL SYARAT PUTUS SEBAGAI ALASAN PENGAKHIRAN KONTRAK

• Main Author: DAVID REFANSA UTAMA LEPONG, 031714253045
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; English
• Published: 2019
• Subjects: LB2351-2359 Admissions and entrance requirements
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/88650/1/abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/88650/2/daftar%20isi.pdf; http://repository.unair.ac.id/88650/3/daftar%20pustaka.pdf; http://repository.unair.ac.id/88650/4/full%20text.pdf; http://repository.unair.ac.id/88650/
• Institution: Universitas Airlangga

pemahaman antara pembatalan kontrak dengan pemutusan kontrak adalah terletak pada fase kontraktualnya, pembatalan lebih ke fase prakontraktual, sedangkan pemutusan kontrak terjadi saat pelaksanaan kontrak terdapat wanprestasi antara para pihak yang memutus. Maka pokok permasalahan yang dibahas dalam tesis ini adalah: 1. Kedudukan syarat putus sebagai sebab pengakhiran; dan 2. Ratio decidendi hakim terkait dengan pemutusan kontrak Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan kasus (case approach). Hasil penelitian Kedudukan syarat putus dalam kontrak adalah sebagai norma pengatur dan melengkapi, Ratiodecidendi Hakim adalah, bahwa adanya wanprestasi dapat memutus kontrak