ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSESIBILITAS LANSIA DALAM MEMANFAATKAN PELAYANAN KESEHATAN (Studi di Puskesmas Kota Surabaya)

UHH atau Umur harapan hidup di Indonesia mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Meningkatnya UHH sejak lahir akan mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut. Masalah utama bagi lansia adalah pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan. Kota Surabaya memiliki peningkatan jum...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RR. VONNY YULIA MIRANDA, 101511133005
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/88785/1/6%20ABSTRACT%20%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/88785/2/8%20DAFTAR%20ISI%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/88785/3/20%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/88785/4/FKM.200-19%20Mir%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/88785/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:UHH atau Umur harapan hidup di Indonesia mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Meningkatnya UHH sejak lahir akan mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut. Masalah utama bagi lansia adalah pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan. Kota Surabaya memiliki peningkatan jumlah Lansia dari tahun 2015 hingga 2017. Namun terjadi penurunan angka cakupan lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari 2016 ke 2017 sebesar 9,25%. Pada tiap wilayah Surabaya terdapat puskesmas yang memiliki cakupan lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan terendah pada tahun 2017 yaitu Puskesmas Rangkah, Puskesmas Perak Timur, Puskesmas Dr. Soetomo, Puskesmas Lontar, dan Puskesmas Sidosermo. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif analitik dengan rancang bangun penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Lansia di wilayah kerja Puskesmas Rangkah, Puskesmas Sidosermo, Puskesmas Lontar, Puskesmas Dr. Soetomo, dan Puskesmas Perak Timur. Sampel pada penelitian ini berjumlah 172 lansia. Data dianalisis dengan menggunkan uji regresi logistik biner. Hasil analisis menyatakan kebutuhan layanan kesehatan terhadap aksesibilitas lansia menghasilkan sig 0,513. Lalu kepercayaan dalam memilih layanan kesehatan terhadap aksesibilitas lansia menghasilkan sig 0,995. Kemandirian melakukan aktivitas terhadap aksesibilitas lansia menghasilkan sig 0,999. Kemampuan berjalan terhadap aksesibilitas lansia menghasilkan sig 0,996. Transportasi terhadap aksesibilitas lansia menghasilkan sig 0,448. Jarak rumah lansia terhadap aksesibilitas lansia menghasilkan sig 0,488. Kepemilikan BPJS terhadap aksesibilitas lansia memiliki sig 0,996, sedangkan kesediaan membayar terhadap aksesibilitas lansia menghasilkan 0,998. Lalu untuk physical accessibility terhadap pemanfaatan puskesmas menghasilkan sig 0,775, sedangkan terhadap pemanfaatan posyandu lansia sebesar 0,999. Financial affordability terhadap pemanfaatan puskesmas menghasilkan sig 0,027, sedangkan terhadap pemanfaatan posyandu lansia sebesar 0,002. Acceptability terhadap pemanfaatan puskesmas menghasilkan sig 0,999 sama dengan acceptability terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor demand dan faktor barrier tidak memiliki pengaruh terhadap aksesibilitas lansia. Lalu Financial affordability memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan.