HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI BULLYING DENGAN KECENDERUNGAN AT RISK MENTAL STATE PADA REMAJA DI SMK DR. SOETOMO SURABAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara frekuensi bullying dengan kecenderungan at risk mental state pada remaja di SMK Dr. Soetomo Surabaya. Maraknya fenomena bullying yang terjadi pada remaja yang berada pada lingkungan sekolah menjadi alasan penting penelitan ini. Pada tingkat s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KHOLIFATU ZAHRO, 111211131017
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/89107/1/Psi.%20194-19%20Zah%20h%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/89107/2/Psi.%20194-19%20Zah%20h%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/89107/3/Psi.%20194-19%20Zah%20h%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/89107/4/Psi.%20194-19%20Zah%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/89107/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara frekuensi bullying dengan kecenderungan at risk mental state pada remaja di SMK Dr. Soetomo Surabaya. Maraknya fenomena bullying yang terjadi pada remaja yang berada pada lingkungan sekolah menjadi alasan penting penelitan ini. Pada tingkat sekolah menengah atas di Surabaya 99% siswa pernah menjadi pelaku bullying dan 98,5% pernah mendapat perlakuan bullying (Arya, 2016). Berdasarkan literatur, bullying adalah bentuk spesifik kekerasan remaja yang didefiniskan sebagai tindakan berulang, dengan bentuk agresi yang disengaja yang melibatkan perbedaan kekuasaan antara korban dan pelaku (Olweus, 1993). At risk mental state sendiri adalah kondisi awal atau tanda-tanda munculnya gejala-gejala dari gangguan psikosis (Yung, 1996). Pada dasarnya istilah At Risk Mental State mengacu pada periode pra-ganguan psikosis, mewakili penyimpangan dari perilaku seseorang. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa bullying memberikan pengaruh pada gangguan kesehatan mental (Kaltiala-Hein, dkk, 2000 dalam Smokowski & Kopasz, 2005) maka bullying juga akan memiliki pengaruh pada kecenderungan at risk mental state. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan kuesioner yang terdiri dari kuesioner at risk mental state dan kuesioner bullying. Terdapat 136 subjek penelitian yang merupakan siswa di SMK Dr. Soetomo Surabaya. Pengumpulan data menggunakan alat ukur Skala Status Mental Beresiko Psikosis oleh Ambarini (2016) yang telah ditranslasi dan dikembangkan dari alat ukur Comprehensive Assessment Of At Risk Mental State milik Yung, dkk (2004) serta Adolescent Peer Relation Instrument (Parada, 2000). Reliabilitas at risk mental state sebesar 0,959, reliabilitas bullying sebesar 0,894 dan untuk bagian bully ataupun victim memiliki reliabilitas yang sama yakni 0,864 . Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Spearman Rho. Hasil analisis penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi bullying dengan kecenderungan at risk mental state pada remaja di SMK Dr. Soetomo Surabaya dengan koefisien siginifikansi pada taraf p = 0,001 pada bagian bully dan p = 0,002 untuk bagian victim, sedangkan untuk keseluruhan bullying berkorelasi sebesar p = 0,000 yang berarti bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima.