THE PORTRAY AL OF BEAUTY IN PLUS-SIZE FIGURE: A SEMIOTIC STUDY ON A PLUS-SIZE CELEBGRAM AT @kemalasari's INSTAGRAM ACCOUNT

• Main Author: WIDYA A YUNI RATNASARI, 121411231117
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: PR English literature
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/89283/1/FS.BE.85%20Rat%20p%20abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/89283/2/FS.BE.85%20Rat%20p%20daftar%20isi.pdf; http://repository.unair.ac.id/89283/3/FS.BE.85%20Rat%20p%20daftar%20pustaka.pdf; http://repository.unair.ac.id/89283/4/FS.BE.85%20Rat%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/89283/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Selama beberapa dekade, mitos kecantikan telah mengendalikan tubuh perempuan melalui penggambaran sosok ideal wanita bertubuh tinggi dan langsing di media massa. Namun, seiring perkembangan teknologi, kemunculan media sosial memicu perempuan lain untuk mendefinisikan kembali mengenai penggambaran makna cantik. Sebagai media sosial populer yang banyak digunakan oleh banyak orang, Instagram menghasilkan beberapa selebgram bertubuh plus-size atau influencer dalam bidang kecantikan untuk mendobrak mitos kecantikan seperti Intan Kemalasari. Sebagai influencer di bidang kecantikan, Intan dianggap menampilkan makna cantik yang berbeda dengan perempuan-perempuan berpengaruh pada bidang kecantikan lainnya. Studi ini bertujuan untuk menganalisa penggambaran makna cantik yang ditampilkan melalui akun Instagram @kemalasari. Penelitian ini menggunakan teori mitos kecantikan yang dikemukakan oleh Naomi Wolf untuk mengungkap bagaimana Intan mendefinisikan makna cantik. Untuk mengungkap tanda-tanda dibalik gambar, penulis menerapkan teori semiotik yang dikemukakan oleh Roland Barthes dan penelitan kualitatif sebagai pendekatannya. Hasil studi menunjukkan bahwa Intan mendefiniskan cantik sebagai kecantikan dalam dan luar. Alih-alih menyesuaikan diri dengan mitos kecantikan yang ada, penulis menemukan bahwa Intan mencoba menegosiasikan tubuhnya dengan tubuh ideal melalui beberapa cara. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa saat ini wanita tidak perlu memiliki tubuh yang ideal agar dapat diterima secara positif oleh masyarakat.