ACCEPTING GENDER DIFFERENCES: A CRITICAL VIEW ON HUSBAND-WIFE RELATION IN HOW TO TRAIN YOUR (2018)
Konsep peran gender tradisional, yang membagi peran berdasarkan gender dan akibatnya turut berkontribusi dalam kategorisasi sifat feminin dan maskulin, masih dianut banyak orang. Namun, pemikiran peran gender tradisional di era modern telah berubah dengan adanya feminisme dan kesetaraan gender ya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/89344/1/FS.BE.128-19%20Afi%20a%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/89344/2/FS.BE.128-19%20Afi%20a%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/89344/3/FS.BE.128-19%20Afi%20a%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/89344/4/FS.BE.128-19%20Afi%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/89344/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English Indonesian |
Summary: | Konsep peran gender tradisional, yang membagi peran berdasarkan gender dan
akibatnya turut berkontribusi dalam kategorisasi sifat feminin dan maskulin, masih
dianut banyak orang. Namun, pemikiran peran gender tradisional di era modern
telah berubah dengan adanya feminisme dan kesetaraan gender yang mengangkat
isu feminis yang menolak paham bahwa perempuan harus menjadi penurut dan
mencoba menggantikan pemikiran ini dengan pemikiran bahwa laki-laki harus
patuh terhadap perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
representasi individualisasi perempuan dan sejauh mana pengaruhnya pada proses
Jillian James menerima perbedaan gender. Penelitian ini memakai pendekatan
kualitatif yang menggunakan aspek-aspek naratif dan non-naratif film. Berdasarkan
penemuan penelitian, ada proses penerimaan perbedaan gender yang terjadi dalam
film walaupun individualisasi perempuan tidak direpresentasikan dengan berhasil.
Dari penemuan-penemuan ini, dapat disimpulkan bahwa alih-alih individualisasi
perempuan, film ini menyampaikan gagasan feminisme gelombang ketiga yang
pada akhirnya kembali memunculkan sistem partriarki, sementara sebagian
identitas Jillian menyuarakan pemikiran feminis. Maka dari itu, konsep feminisme
"ke-perempuanan" terjadi seiring adanya patriarki yang muncul kembali akibat
proses penerimaan perbedaan gender. |
---|