EVALUASI SEL IMUN POLYMORPHONUCLEAR (PMN) PADA UJI BIOKOMPATIBILITAS DFLP SPONGE CARTILAGE SCAFFOLD, ADIPOSE DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL (ADMSC) DAN SECRETOME PADA NEW ZEALAND WHITE RABBIT YANG DIBERIKAN MODEL CIDERA CARTILAGE (Studi Experimental In Vivo)

Pendahuluan: Teknik penggunaan scaffold dalam terapi defek osteochondral, telah berkembang pesat dan menjadi alternatif terapi defek kartilago sendi. Scaffold Freeze-Dried Bovine Cartilage merupakan salah satu alternatif terapi pada defek kartilago sendi yang ada saat ini. Namun, masih diperlukan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: BRILLIANT CITRA WIRASHADA, NIM011328126301
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/89517/1/TKKli.%2057-19%20Wir%20e%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/89517/2/TKKli.%2057-19%20Wir%20e%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/89517/3/TKKli.%2057-19%20Wir%20e%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/89517/4/TKKli.%2057-19%20Wir%20e.pdf
http://repository.unair.ac.id/89517/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pendahuluan: Teknik penggunaan scaffold dalam terapi defek osteochondral, telah berkembang pesat dan menjadi alternatif terapi defek kartilago sendi. Scaffold Freeze-Dried Bovine Cartilage merupakan salah satu alternatif terapi pada defek kartilago sendi yang ada saat ini. Namun, masih diperlukan suatu penelitian secara in vivo untuk membuktikan Scaffold ini dapat memberikan gambaran klinis yang diharapkan dan tidak menimbulkan suatu penolakan implantasi, yaitu dengan evaluasi regenerasi dari kondrosit pasca implantasi dan marker infeksi untuk menilai biokompabilitas dari Scaffold dan mengetahui biokompatibilitas sponge cartilage Scaffold yang ditanamkan pada defek kartilago New Zealand white Rabbit. Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimental in-vivo yang akan dilakukan di Laboratorium Tropical Disease Center Universitas Airlangga selama 4 minggu. dimulai pada awal bulan hingga akhir bulan Mei 2019. Data yang terkumpul akan dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS 23. Hasil: Pengamatan yang dilakuan sebanyak tiga kali yaitu pada hari pertama, ketiga, dan ketujuh menunjukkan rendahnya angka jumlah rerata sel Neutrofil (Neutrofil bergranulasi) dan PMN (Neutrofil bersegmen) pada kedua kelompok tersebut yaitu pada Kelompok Perlakuan Defek Microfracture dengan Cartilage Scaffold (DFLP) dan Secretome dan kelompok perlakuan Defek Microfracture dengan Cartilage Scaffold (DFLP) dan ADMSC dibandingkan dengan kelompok perlakuan Defek Microfracture saja dan Defek Microfracture dengan Cartilage Scaffold (DFLP). Kesimpulan: Secara biokompatibilitas tidak terdapat efek sitotoksisitas berupa reaksi inflamasi maupun alergi pasca implantasi sponge Cartilage Scaffold (DFLP) dengan atau tanpa pemberian ADMSC dan Secretome pada defek kartilago New Zealand white rabbit yang ditandai dengan tidak adanya peningkatan yang bermakna pada pengamatan kadar eosinophil, basophil, neutrophil, maupun PMN total pada keempat kelompok perlakuan.