GAMBARAN KELELAHAN SUBYEKTIF AKIBAT GERAKAN REPETITIF PADA PEKERJA DI AREA PACKING PT KERAMIK DIAMOND INDUSTRIES

• Main Author: NOVIA JAYANTI PRATIWI, 151611713051
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: K3224-3278 Individual and state
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/89673/1/FV.%20HKK.%2066-19%20Pra%20g%20abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/89673/2/FV.%20HKK.%2066-19%20Pra%20g%20daftar%20isi.pdf; http://repository.unair.ac.id/89673/3/FV.%20HKK.%2066-19%20Pra%20g%20daftar%20pustaka.pdf; http://repository.unair.ac.id/89673/4/FV.%20HKK.%2066-19%20Pra%20g.pdf; http://repository.unair.ac.id/89673/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Proses packing merupakan pekerjaan dengan sedikit variasi gerakan sehingga terjadinya gerakan berulang yang mengakibatkan kelelahan kerja. Kelelahan kerja merupakan kondisi subyektif yang menunjukkan penurunan kapasitas kerja dan penurunan daya ketahanan tubuh. Kelelahan kerja dilakukan penilaian secara subyektif yang dikarenakan karakteristik individu yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kelelahan subyektif akibat gerakan berulang di area packing PT Keramik Diamond Industries. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah semua tenaga kerja di area packing shift 1 (30 tenaga kerja). Variabel yang diteliti yaitu usia, masa kerja, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, kelelahan subyektif, pekerjaan monoton, dan gerakan repetitif. Kelelahan kerja diukur secara subyektif menggunakan kuesioner IFRC (Industrial Fatigue Research Comitte) Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kerja di area packing PT Keramik Diamond Industries mengalami tingkat kelelahan rendah. Kelelahan rendah dialami oleh responden dengan usia 20-29 tahun sebesar 70%, masa kerja 1-10 tahun sebesar 75%, indeks masa tubuh normal sebesar 36,7%, kebiasaan tidak merokok sebesar 73,3%, dan memiliki kebiasaan kurang berolahraga 61,5%. Disarankan kepada pihak perusahaan untuk menyelenggarakan medical check up secara berkala, mensosialisasikan pola hidup sehat serta istirahat secukupnya agar tubuh selalu segar dan tidak mudah merasa lelah, melaksanakan program senam sehat setiap sebelum bekerja 1 kali/minggu, mendesain ulang stasiun kerja dengan ketinggian yang dapat distel untuk menghilangkan sikap tubuh membungkuk.