PELAYANAN KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 1945 – 1955

Proklamasi Kemerdekaan membawa perubahan pada banyak aspek, salah satunya adalah kesehatan. Perkembangan kesehatan dari zaman penjajahan Belanda hingga kemerdekaan di Indonesia mengalami naik turun. Terjadi diskriminasi dalam pemberian pelayanan kesehatan, kemunduran pada masa pendudukan Jepang, ser...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NIA NUR MALASARI, 121511433073
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/89688/1/FS.%20Sej.%2025-19%20Mal%20p%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/89688/2/FS.%20Sej.%2025-19%20Mal%20p%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/89688/3/FS.%20Sej.%2025-19%20Mal%20p%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/89688/4/FS.%20Sej.%2025-19%20Mal%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/89688/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Proklamasi Kemerdekaan membawa perubahan pada banyak aspek, salah satunya adalah kesehatan. Perkembangan kesehatan dari zaman penjajahan Belanda hingga kemerdekaan di Indonesia mengalami naik turun. Terjadi diskriminasi dalam pemberian pelayanan kesehatan, kemunduran pada masa pendudukan Jepang, serta usaha untuk memperbaiki kualitas pasca menjadi negara yang merdeka. Penelitian skripsi ini memiliki fokus utama yaitu pelayanan kesehatan di Surabaya kisaran tahun 1945-1955. Tema penulisan ini merupakan sejarah kesehatan dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi pelayanan kesehatan pada awal kemerdekaan sangat minim baik dari segi keberadaan paramedis serta kualitas kesehatan seperti rumah sakit. Awal kemerdekaan menjadi masa-masa yang sulit karena jumlah paramedis tidak seimbang, dengan banyaknya korban perang yang harus mendapatkan perawatan menimbulkan masalah baru. Permasalahan ini menjadi latar belakang dari lahirnya organisasi kemanusiaan seperti PMI. Organisasi kemanusiaan lain yang lahir di Surabaya adalah Wirawati Catur Panca, kedua organisasi tersebut menjadi perpanjangan tangan paramedis untuk terjun di medan perang. Usaha peningkatan kualitas kesehatan baru terlihat hasilnya pasca Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Daerah, termasuk Surabaya.