IMBUHAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN KECERNAAN ENERGI IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)
Bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan salah satu spesies ikan yang tergolong baru di introduksikan namun sudah mendapat respon baik dari pembudidaya ikan karena potensi keuntungannya yang cukup besar (Kardana dkk, 2012). Salah satu hal yang dapat meningkatkan hasil panen ikan bawal adalah...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/90288/1/ABSTRAK%20PK%20BP%20143%2019%20Put%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/90288/2/DAFTAR%20ISI%20PK%20BP%20143%2019%20Put%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/90288/3/DAFTAR%20PUSTAKA%20PK%20BP%20143%2019%20Put%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/90288/4/FULLTEXT%20PK%20BP%20143%2019%20Put%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/90288/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan salah satu spesies ikan yang tergolong baru di introduksikan namun sudah mendapat respon baik dari pembudidaya ikan karena potensi keuntungannya yang cukup besar (Kardana dkk, 2012). Salah satu hal yang dapat meningkatkan hasil panen ikan bawal adalah dengan mempercepat pertumbuhan melalui pemberian pakan. Pakan merupakan satu diantara beberapa faktor produksi yang memakan biaya 60-70% dari total biaya produksi (Rachmawati dan Istiyanto, 2014). Alternatif yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan imbuhan pakan dari bahan alami, salah satu contohnya adalah temulawak. Kurkuminoid yang terdapat dalam temulawak dapat meningkatkan kerja ginjal, meningkatkan nafsu makan, dan juga anti mikroba (Prabowo dkk, 2017). Rimpang temulawak mengandung pati sebesar 29-30%, kukumin sebesar 1-2%, dan minyak atsiri sebesar 6-10% (Insana dan Farhanah, 2015). Kurkumin dan minyak atsiri tersebut dapat mempercepat pengosongan lambung, sehingga dapat meningkatkan kecernaan ikan bawal air tawar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh imbuhan temulawak pada pakan komersial terhadap peningkatan nilai kecernaan protein kasar dan kecernaan energi pada ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah imbuhan tepung temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan dosisi berbeda yaitu P0 sebagai control, P1 (dosis 2,5%), P2 (dosis 5%), P3 (dosis 7,5%) dan P4 (dosis 10%). Analisis data diolah dengan menggunakan ANOVA dan dilanjut Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbuhan tepung temulawak (Curcuma xanthorhiza) dapat meningkatkan nilai kecernaan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P4 lebih baik dibandingkan dengan perlakuan P0, P1, P3, dan P3. Nilai kecernaan protein kasar pada perlakuan P4 adalah 87,7992% sedangkan nilai kecernaan energi pada perlakuan P4 adalah 90,7738%. Nilai kecernaan tersebut cukup tinggi karena sesuai dengan pernyataan Abun (2002) yang menyatakan bahwa nilai kecernaan tinggi memiliki nilai diatas 70%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa imbuhan tepung temulawak dalam pakan dapat meningkatkan nilai kecernaan protein kasar dan kecernaan energi pada ikan bawal air tawar. |
---|