Women Sexual Exploitation In Free Fire Female Characters: An Audience Study On Male Gamers In Free Fire Surabaya Community

Karakter wanita dalam video game secara tradisional dikenal sebagai objek fantasi oleh pria heteroseksual. Karena proporsi karakter dalam bentuk virtual, mereka menjadi objek yang tidak realistis dan memicu adanya objektifikasi wanita. Budaya video game masih dianggap sebagai salah satu media yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mirtha Agustina Suwandi
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/90836/1/FS.%20BE.%2050-19%20Pra%20r%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/90836/2/FS.%20BE.%2050-19%20Pra%20r%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/90836/3/FS.%20BE.%2050-19%20Pra%20r%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/90836/4/FS.%20BE.%2050-19%20Pra%20r.pdf
http://repository.unair.ac.id/90836/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Karakter wanita dalam video game secara tradisional dikenal sebagai objek fantasi oleh pria heteroseksual. Karena proporsi karakter dalam bentuk virtual, mereka menjadi objek yang tidak realistis dan memicu adanya objektifikasi wanita. Budaya video game masih dianggap sebagai salah satu media yang sering digunakan secara bebas untuk menyesuaikan karakter wanita, seperti dalam video game Free Fire. Komunitas Free Fire Surabaya “Wajib Militer” terdiri dari gamer pria yang lebih suka menggunakan karakter wanita. Dengan menerapkan teori tatapan pria oleh Laura Mulvey, penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana karakter wanita dieksploitasi secara seksual dalam video game Free Fire oleh pria. Penelitian ini menggunakan observasi partisipan dan pendekatan penelitian kualitatif sebagai metode penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan psikoanalisis feminis sebagai dasar fundamental pada teori tatapan pria yang terdiri dari scopophilia, narsisme, dan fetish. Hasilnya menunjukan, setelah dilakukan wawancara mendalam, bahwa karakter wanita cenderung digunakan dan dieksploitasi untuk memuaskan objek fantasi seksual gamer pria terhadap wanita di kehidupan nyata.