The Negotiation Of Old Kampong In An Urban Modern City: A Study On The Place Identity Of Kampong Maspati Surabaya As Kampong Lawas

Identitas tempat terkadang dapat dikonstruksi oleh kelompok dominan. Namun, identitas tempat saat ini bisa dikonstruksi dengan bebas. Identitas tempat dapat dikonstruksi oleh masyarakat itu sendiri. Salah satunya adalah Kampung Lawas Maspati. Citra yang digambarkan oleh Kampung Lawas Maspati adalah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Garneicya Annisa Nindia Pratama
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91130/1/FS.%20BE.%20140-19%20Pra%20n%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/91130/2/FS.%20BE.%20140-19%20Pra%20n%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/91130/3/FS.%20BE.%20140-19%20Pra%20n%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/91130/4/FS.%20BE.%20140-19%20Pra%20n.pdf
http://repository.unair.ac.id/91130/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Identitas tempat terkadang dapat dikonstruksi oleh kelompok dominan. Namun, identitas tempat saat ini bisa dikonstruksi dengan bebas. Identitas tempat dapat dikonstruksi oleh masyarakat itu sendiri. Salah satunya adalah Kampung Lawas Maspati. Citra yang digambarkan oleh Kampung Lawas Maspati adalah sebagai Kampung Lawas di Surabaya yang merupakan kota urban dan kota modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses Praktik Spasial, Representasi Ruang, dan Ruang Representasional di Kampung Lawas Maspati, sehingga dapat mengetahui sejauh mana peran masyarakat dan pihak lain dalam mengkonstruksi identitas Kampung Lawas di Kampung Maspati V dan VI. Penelitian ini menggunakan teori Triad Konseptual oleh Henri Lefebve. Dalam meneliti penelitian ini, metode yang digunakan adalah etnografi. Populasi dari penelitian bukan hanya masyarakat, tetapi juga mereka yang berasal dari kelompok dominan yaitu pemerintah dan perusahaan (Pelindo III). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kampung Lawas Maspati digambarkan sebagai Kampung yang bernostalgia dengan era kolonial dari sisi gaya hidup penjajah dan pribumi; dikomersialkan oleh masyarakat lokal; dan digambarkan sebagai Kampung tradisional dan Kampung hijau di tengah kota urban dan kota modern. Sebagai kesimpulan, untuk menegosiasikan identitas Surabaya sebagai kota urban dan modern, Kampung Maspati adalah sebuah Kampung yang dapat menciptakan dan membangun identitas mereka sendiri sebagai Kampung Lawas di Surabaya.