KESEPIAN PADA DEWASA AWAL DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kesepian pada dewasa awal di Indonesia. Kesepian atau loneliness merupakan suatu perasaan subjektif individu dikarenakan kurangnya hubungan erat atau hubungan sosial dengan individu lain. Pentingnya penelitian mengenai kesepian tidak hany...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AULIA REGASANI YASWI, 111511133080
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91163/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/91163/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/91163/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/91163/4/FULL%20TEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/91163/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kesepian pada dewasa awal di Indonesia. Kesepian atau loneliness merupakan suatu perasaan subjektif individu dikarenakan kurangnya hubungan erat atau hubungan sosial dengan individu lain. Pentingnya penelitian mengenai kesepian tidak hanya terletak pada potensinya untuk menyoroti aspek hubungan sosial namun juga pada kenyataan bahwa kesepian merupakan masalah yang umum dan menyedihkan bagi banyak orang (Russell, 1980). Penelitian ini dilakukan pada 988 individu yang termasuk kedalam masa dewasa awal dengan rentang usia 18-25 tahun. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey dengan menyebarkan kuesioner secara online. Penelitian ini menggunakan kuesioner UCLA Loneliness Scale Version 3 yang dikembangkan oleh Russell (1996) untuk mengukur kesepian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui analisis statistik deskriptif serta analisis cross-tab dengan bantuan IBM SPSS 22.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin, usia, pendapatan, merantau atau tidaknya individu dan status pernikahan dapat memberikan hasil yang beragam pada tingkat kesepian dewasa awal.