PERBEDAAN JUMLAH SEL GLIA (ASTROSIT, MIKROGLIA, DAN OLIGODENDROSIT) CEREBRUM DAN CEREBELLUM Rattus norvegicus BARU LAHIR DARI INDUK PUASA SELAMA KEBUNTINGAN

Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan jumlah sel glia (astrosit, oligodendrosit dan mikroglia) cerebrum dan cerebellum Rattus norvegicus baru lahir dari induk puasa selama kebuntingan. Metode : Penelitian laboratory experimental dengan desain studi post test only control group design. Penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NANIK PUTRI SETYOWATI, NIM011714653003
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91243/1/TKR.%2022-19%20Set%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/91243/2/TKR.%2022-19%20Set%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91243/3/TKR.%2022-19%20Set%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91243/4/TKR.%2022-19%20Set%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/91243/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan jumlah sel glia (astrosit, oligodendrosit dan mikroglia) cerebrum dan cerebellum Rattus norvegicus baru lahir dari induk puasa selama kebuntingan. Metode : Penelitian laboratory experimental dengan desain studi post test only control group design. Penelitian ini telah mendapatkan ijin kelaikan etik Universitas Airlangga. Subyek penelitian yaitu kelompok kontrol, kelompok puasa trimester 1 (hari ke 5-6), 2 (hari ke 11-12) dan 3 (hari ke 17-18). Induk Rattus norvegicus dibuntingkan, setelah ada vaginal plug induk dipuasakan,dikorbankan pada usia kebuntingan hari ke-19, diambil otak Rattus norvegicus baru lahir untuk dibuat sediaan. Pewarnaan Hemaktoxylin-Eosin, dievaluasi dengan mikroskop pembesaran 400x. Hasil penelitian : Sel astrosit cerebrum kelompok kontrol (20.50±3.34), trimester 1 (15.00±4.01), trimester 2 (24.67±3.00), trimester 3 (19.00±3.55); pada sel oligodendrosit kelompok kontrol (20.30±1.54), trimester 1 (21.57±1.83), trimester 2 (22±1.98), trimester 3 (20.30±2.64); sedangkan sel mikroglia kelompok kontrol (19±1.48), trimester 1 (19.7 ±5.95), trimester 2 (23.67±3.16), trimester 3 (15.8±3.65). Jumlah sel astrosit cerebellum Rattus norvegicus baru lahir kelompok kontrol (19.5±1.48), trimester 1 (10.8±4.22), trimester 2 (21.06±2.31), trimester 3 (16.01±3.91); pada sel oligodendrosit kelompok kontrol (14.06±2.16), trimester 1 (11.9±2.58), trimester 2 (13.9±2.03), trimester 3 (11.96±2.34); sedangkan pada sel mikroglia kelompok kontrol (14.03±3.61), trimester 1 (13.36±3.75), trimester 2 (16.93±2.34), trimester 3 (8.33±4.26). Kesimpulan : Ada perbedaan pada astrosit cerebrum & cerebellum, trimester satu memiliki jumlah lebih sedikit dibanding ke tiga kelompok; tidak ada perbedaan oligodendrosit pada keempat kelompok tetapi pada cerebellum jumlahnya lebih sedikit; ada perbedaan bermakna sel mikroglia cerebrum dan cerebellum, trimester tiga memiliki jumlah lebih sedikit dibanding ketiga kelompok.