LEARNED HELPLESSNESS PADA WANITA DEWASA AWAL KORBAN KEKERASAN DALAM PACARAN YANG MASIH BERTAHAN DENGAN PASANGANNYA
Salah satu tugas perkembangan manusia yang memasuki masa dewasa awal adalah menjalin hubungan intimasi atau pacaran. Pacaran merupakan pertemuan dua arah untuk mengenal satu sama lain yang bertujuan untuk menentukan gambaran ideal dalam penentuan pasangan hidup. Konflik yang terjadi pada hubungan pa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/91253/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/91253/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/91253/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/91253/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/91253/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English English |
Summary: | Salah satu tugas perkembangan manusia yang memasuki masa dewasa awal adalah menjalin hubungan intimasi atau pacaran. Pacaran merupakan pertemuan dua arah untuk mengenal satu sama lain yang bertujuan untuk menentukan gambaran ideal dalam penentuan pasangan hidup. Konflik yang terjadi pada hubungan pacaran jika tidak dapat diselesaikan akan berujung pada kekerasan (Wishesa & Suprati,2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui learned helplessness pada wanita dewasa awal korban kekerasan dalam pacaran yang masih bertahan. Learned helplessness merupakan suatu kondisi dimana individu tidak mampu lagi mengatasi atau menghentikan suatu peristiwa negatif yang terjadi terus menerus. Learned helplessness dibagi menjadi tiga dimensi yaitu, penurunan motivasi, penurunan kognitif dan penurunan emosi (Seligman, 1975).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus instrumental. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dan analisis data menggunakan analisis tematik. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 wanita dewasa awal dengan rentang usia 18-25 tahun yang mengalami kekerasan dalam pacaran dan masih bertahan dengan pasangannya.
Hasil penelitian menunjukkan korban mengalami kondisi learned helplessness. Atribusi kejadian negatif terjadi sebagai personalisasi internal, generalisasi kegagalan dan merasa akan berada di kejadian negatif dalam jangka waktu panjang. Korban mengalami penurunan pada tiga dimensi, penurunan motivasi, penurunan kognitif dan penurunan emosi |
---|