ANALISIS KEPUTUSAN BEKERJA TENAGA KERJA PEREMPUAN DI INDONESIA
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh karakteristik ekonomi, demografi, dan sosial yang meliputi upah, umur, tingkat pendidikan, status dalam rumah tangga, daerah tempat tinggal, dan pengalaman kerja terhadap keputusan bekerja tenaga kerja perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Survei...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/91279/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/91279/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/91279/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/91279/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/91279/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English English |
Summary: | Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh karakteristik ekonomi,
demografi, dan sosial yang meliputi upah, umur, tingkat pendidikan, status dalam
rumah tangga, daerah tempat tinggal, dan pengalaman kerja terhadap keputusan
bekerja tenaga kerja perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2017 Badan Pusat Statistik, dilakukan
penelitian ini dengan menggunakan metode regresi logistik multinomial. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada upah, umur, tingkat pendidikan, status dalam
rumah tangga, daerah tempat tinggal, dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan
terhadap keputusan untuk bekerja pada pekerja perempuan di Indonesia. Tenaga
kerja perempuan meningkat probabilitasnya untuk bekerja di sektor tersier
dibandingkan dengan sektor primer. Temuan ini sejalan dengan tren peningkatan
pekerja perempuan di sektor tersier yang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pergeseran struktur ekonomi di Indonesia. Temuan lain adalah
bahwa kenaikan upah menurunkan probabilitas tenaga kerja perempuan untuk
bekerja di sektor sekunder. Kondisi ini mungkin terkait dengan adanya aturan upah
minimum dan kontrak kerja yang mengikat tenaga kerja perempuan di sektor
sekunder, khususnya di sektor formal industri pengolahan. Berdasarkan wilayah,
tenaga kerja perempuan dengan kualifikasi pendidikan sekolah tinggi, berstatus
sebagai kepala rumah tangga, tinggal di perkotaan, dan memiliki pengalaman kerja
di seluruh wilayah meningkatkan probabilitas untuk bekerja di sektor tersier |
---|