Slips Of The Ear In Indonesian Adult People In Gresik Regency In A Quiet Situation

Keliru dengar biasanya terjadi kepada siapa saja. Fenomena ini terjadi pada siapa pun dalam situasi apa pun, baik situasi tenang atau bising, dalam segala rentang usia, anak-anak, remaja atau orang dewasa. Hal ini mungkin terjadi kepada semua orang dalam keliru dengar. Keliru dengar adalah salah sat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Inayatus Safitri
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91298/1/FS.%20BE.%20176-19%20Saf%20s%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/91298/2/FS.%20BE.%20176-19%20Saf%20s%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/91298/3/FS.%20BE.%20176-19%20Saf%20s%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/91298/4/FS.%20BE.%20176-19%20Saf%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/91298/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Keliru dengar biasanya terjadi kepada siapa saja. Fenomena ini terjadi pada siapa pun dalam situasi apa pun, baik situasi tenang atau bising, dalam segala rentang usia, anak-anak, remaja atau orang dewasa. Hal ini mungkin terjadi kepada semua orang dalam keliru dengar. Keliru dengar adalah salah satu jenis kesalahan pendengaran dalam percakapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe keliru dengar yang paling sering terjadi berdasarkan pada penggunaan pengetahuan linguistik oleh Bond (2005). Partisipan penelitian ini adalah 30 orang dewasa, yang terdiri dari 15 pria dan 15 wanita di Desa Gumeno, Manyar, Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan memberikan tugas mendengarkan di mana para peserta harus menjawab sepuluh kalimat berdasarkan rekaman yang mereka dengar dalam situasi yang tenang. Studi penelitian ini terjadi dalam situasi yang sunyi. Hasil dari penelitian ini adalah ada 93 jawaban yang salah yang dibagi menjadi 9 dari 14 jenis SOE, yaitu vowel misperception, consonant misperception, language varieties, non-word misperception, word boundary misperception, morphological misperception, well-formed and ill-formed misperception, content word and function word, and semantical misperception. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis yang paling sering adalah well-formed and ill-formed misperception dengan persentase 32,97%, sedangkan jenis minimum adalah non-word misperception dengan persentase 0,36%.