PERBEDAAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP PENCEGAHAN DIARE DI DESA PAKISTAJI DAN DESA MACAN PUTIH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABAT

Menurut WHO (2013), setiap tahunnya terdapat sekitar 1,7 milyar kasus diare terjadi pada balita, dan menyebabkan kematian sebanyak 760.000 balita di seluruh dunia. Banyuwangi merupakan Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang masih memiliki permasalahan diare, salah satunya di wilayah Puskesmas Kabat....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: INTAN PUTRI RAHAYU, 101511535018
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91329/1/PSDKU.FKM.%2010-19%20Rah%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/91329/2/PSDKU.FKM.%2010-19%20Rah%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91329/3/PSDKU.FKM.%2010-19%20Rah%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91329/4/PSDKU.FKM.%2010-19%20Rah%20p%20BR.pdf
http://repository.unair.ac.id/91329/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Menurut WHO (2013), setiap tahunnya terdapat sekitar 1,7 milyar kasus diare terjadi pada balita, dan menyebabkan kematian sebanyak 760.000 balita di seluruh dunia. Banyuwangi merupakan Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang masih memiliki permasalahan diare, salah satunya di wilayah Puskesmas Kabat. Pada tahun 2017 kasus diare di wilayah Puskesmas Kabat meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2016, yaitu sebesar 383 kasus menjadi 853 kasus. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan kejadian ini adalah Open Defecation Free (ODF) disetiap Desa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbedaan perilaku orang tua terhadap pencegahan diare di Desa Pakistaji dan Desa Macan Putih di Wilayah Kerja Puskesmas Kabat berdasarkan teori Snehandu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan desain penelitian Cross-sectional. Populasinya adalah 416 ibu balita di Desa Pakistaji dan 590 ibu balita di Desa Macan Putih. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 80 responden di Desa Pakistaji dan 79 responden di Desa Macan Putih. Analisis data dalam penelitian ini adalah univariabel dan bivariabel dengan nilai α sebesar 5% (0,05) dengan uji beda Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 variabel yang memiliki perbedaan yaitu akses informasi (sig.= 0,05), otonomi pribadi (sig.= 0,000), sanitasi makanan dan minuman (sig.= 0,028), CTPS (sig.= 0,000), dan BAB di jamban (sig.= 0.019) sedangkan terdapat 3 variabel tidak memiliki perbedaan yaitu niat (sig.=0,067), dukungan sosial (sig.= 0,094), dan kepemilikan jamban sehat (sig.= 0,589). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan perilaku orang tua terhadap pencegahan diare di Desa Pakistaji dan Desa Macan Putih, sehingga perlu dilakukan monitoring pencegahan diare melalui pemberdayaan masyarakat dengan pembentukan kader ODF dan meningkatkan akses informasi masyarakat dengan pengadaan media kesehatan.