KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya)

Memiliki status sebagai seorang mantan narapidana perempuan akan mengubah cara pandang seseorang mengenai dirinya. Terlebih di dalam masyarakat status seseorang sebagai mantan narapidana perempuan dianggap sebagai suatu kesalahan. Perempuan dalam pandangan masyarakat Indonesia dianggap melewati bata...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ekky Kresnata Swarie, 071511433068
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91446/1/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20ABSTRAKL.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/2/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/3/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/4/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20JURNAL_EKKY%20KRESNATA%20SWARIE_071511433068.PDF.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/5/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k.PDF
http://repository.unair.ac.id/91446/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Indonesian
id id-langga.91446
record_format dspace
spelling id-langga.914462019-11-25T02:28:37Z http://repository.unair.ac.id/91446/ KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya) Ekky Kresnata Swarie, 071511433068 HM Sociology Memiliki status sebagai seorang mantan narapidana perempuan akan mengubah cara pandang seseorang mengenai dirinya. Terlebih di dalam masyarakat status seseorang sebagai mantan narapidana perempuan dianggap sebagai suatu kesalahan. Perempuan dalam pandangan masyarakat Indonesia dianggap melewati batas ketika sudah melakukan kesalahan hingga masuk penjara. Perempuan yang seharusnya baik, lemah, lembut, dan penuh kasih sayang bertolakbelakang dengan status narapidana yang dianggap jahat, kriminal, dan buruk. Namun bagaimana bila seseorang memiliki dua status tersebut sekaligus, yaitu perempuan dan seorang mantan narapidana. Di mana perempuan juga memiliki beberapa peran pentingnya di dalam keluarga dan masyarakat. Hal inilah yang kemudian dianggap menarik oleh peneliti untuk mengetahui lebih jauh bagaimana konsep diri pada seorang mantan narapidana perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Sementara itu informan yang diwawancarai didapatkan melalui teknik penentuan informan secara snowball. Di mana dalam penelitian ini terdapat 5 orang informan subjek yang merupakan mantan narapidana perempuan di kota Surabaya dan sekaligus merupakan seorang ibu. Selanjutnya data yang telah diperoleh, dianalisis menggunakan teori interaksionisme simbolik menurut George H. Blumer, konsep the looking glass self milik Charles H. Cooley, serta teori penjulukan yang dikemukakan oleh Howard S. Becker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri mantan narapidana perempuan terbentuk berdasarkan pemaknaan mereka terhadap simbol-simbol yang terdapat pada interaksi sosial dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kemampuan manusia untuk berpikir mendorong mereka untuk menginterpretasikan simbol-simbol tersebut menjadi suatu gambaran mengenai bagaimana orang lain memandang mengenai dirinya. Gambaran cara pandang orang lain tersebut yang kemudian digunakan sebagai cara pandang terhadap diri sendiri. Berdasarkan relasi sosialnya, mantan narapidana perempuan memiliki dua kategori konsep diri. Pertama yaitu konsep diri bersalah, di mana mantan narapidana perempuan merasa dirinya bersalah dan bodoh karena telah melakukan kesalahan hingga masuk penjara. Kedua, mantan narapidana perempuan memiliki konsep diri tidak bersalah karena menganggap dirinya tidak bersalah saat masuk penjara. Konsep diri tersebut kemudian mempengaruhi tindakan dan peran mantan narapidana perempuan di dalam keluarga dan masyarakat. Seperti pada mantan narapidana perempuan yang memiliki konsep diri bersalah, lebih berhati-hati dalam bertindak agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Sementara itu pada mantan narapidana perempuan yang memiliki konsep diri tidak bersalah, memiliki interaksi sosial yang kembali normal dengan keluarga dan masyarakat. Bahwa pandangan buruk masyarakat tidak terlalu mempengaruhi tindakan dan peran mereka. 2019 Thesis NonPeerReviewed text en http://repository.unair.ac.id/91446/1/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20ABSTRAKL.pdf text en http://repository.unair.ac.id/91446/2/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20DAFTAR%20ISI.pdf text en http://repository.unair.ac.id/91446/3/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf text en http://repository.unair.ac.id/91446/4/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20JURNAL_EKKY%20KRESNATA%20SWARIE_071511433068.PDF.pdf text id http://repository.unair.ac.id/91446/5/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k.PDF Ekky Kresnata Swarie, 071511433068 (2019) KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya). Skripsi thesis, Universitas Airlangga. Http://lib.Unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language English
English
English
English
Indonesian
topic HM Sociology
spellingShingle HM Sociology
Ekky Kresnata Swarie, 071511433068
KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya)
description Memiliki status sebagai seorang mantan narapidana perempuan akan mengubah cara pandang seseorang mengenai dirinya. Terlebih di dalam masyarakat status seseorang sebagai mantan narapidana perempuan dianggap sebagai suatu kesalahan. Perempuan dalam pandangan masyarakat Indonesia dianggap melewati batas ketika sudah melakukan kesalahan hingga masuk penjara. Perempuan yang seharusnya baik, lemah, lembut, dan penuh kasih sayang bertolakbelakang dengan status narapidana yang dianggap jahat, kriminal, dan buruk. Namun bagaimana bila seseorang memiliki dua status tersebut sekaligus, yaitu perempuan dan seorang mantan narapidana. Di mana perempuan juga memiliki beberapa peran pentingnya di dalam keluarga dan masyarakat. Hal inilah yang kemudian dianggap menarik oleh peneliti untuk mengetahui lebih jauh bagaimana konsep diri pada seorang mantan narapidana perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Sementara itu informan yang diwawancarai didapatkan melalui teknik penentuan informan secara snowball. Di mana dalam penelitian ini terdapat 5 orang informan subjek yang merupakan mantan narapidana perempuan di kota Surabaya dan sekaligus merupakan seorang ibu. Selanjutnya data yang telah diperoleh, dianalisis menggunakan teori interaksionisme simbolik menurut George H. Blumer, konsep the looking glass self milik Charles H. Cooley, serta teori penjulukan yang dikemukakan oleh Howard S. Becker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri mantan narapidana perempuan terbentuk berdasarkan pemaknaan mereka terhadap simbol-simbol yang terdapat pada interaksi sosial dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kemampuan manusia untuk berpikir mendorong mereka untuk menginterpretasikan simbol-simbol tersebut menjadi suatu gambaran mengenai bagaimana orang lain memandang mengenai dirinya. Gambaran cara pandang orang lain tersebut yang kemudian digunakan sebagai cara pandang terhadap diri sendiri. Berdasarkan relasi sosialnya, mantan narapidana perempuan memiliki dua kategori konsep diri. Pertama yaitu konsep diri bersalah, di mana mantan narapidana perempuan merasa dirinya bersalah dan bodoh karena telah melakukan kesalahan hingga masuk penjara. Kedua, mantan narapidana perempuan memiliki konsep diri tidak bersalah karena menganggap dirinya tidak bersalah saat masuk penjara. Konsep diri tersebut kemudian mempengaruhi tindakan dan peran mantan narapidana perempuan di dalam keluarga dan masyarakat. Seperti pada mantan narapidana perempuan yang memiliki konsep diri bersalah, lebih berhati-hati dalam bertindak agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Sementara itu pada mantan narapidana perempuan yang memiliki konsep diri tidak bersalah, memiliki interaksi sosial yang kembali normal dengan keluarga dan masyarakat. Bahwa pandangan buruk masyarakat tidak terlalu mempengaruhi tindakan dan peran mereka.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author Ekky Kresnata Swarie, 071511433068
author_facet Ekky Kresnata Swarie, 071511433068
author_sort Ekky Kresnata Swarie, 071511433068
title KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya)
title_short KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya)
title_full KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya)
title_fullStr KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya)
title_full_unstemmed KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA PEREMPUAN (Studi Mengenai Mantan Narapidana Perempuan dalam Memaknai Pengalaman dan Relasi Sosialnya)
title_sort konsep diri mantan narapidana perempuan (studi mengenai mantan narapidana perempuan dalam memaknai pengalaman dan relasi sosialnya)
publishDate 2019
url http://repository.unair.ac.id/91446/1/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20ABSTRAKL.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/2/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/3/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/4/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k%20JURNAL_EKKY%20KRESNATA%20SWARIE_071511433068.PDF.pdf
http://repository.unair.ac.id/91446/5/FIS%20S%2088%2019%20Swa%20k.PDF
http://repository.unair.ac.id/91446/
_version_ 1681152994363572224