Pengaruh Vitamin D Terhadap Kadar TLR2 Pada Penderita Tuberculosis Di Puskesmas Sidotopo Kota Surabaya

Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bacillus Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Bakteri intraseluler tersebut menginfeksi makrofag, utamanya makrofag alveolar. Mereka memakai berbagai reseptor bernama pattern-recognition receptors (PRRs) untuk masuk ke dalam makrofag. D...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: INAYATUL ILAHIYAH, 091714353020
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91474/1/TI.%2007-19%20Ila%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/91474/2/TI.%2007-19%20Ila%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91474/3/TI.%2007-19%20Ila%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91474/4/TI.%2007-19%20Ila%20p%20BR.pdf
http://repository.unair.ac.id/91474/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bacillus Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Bakteri intraseluler tersebut menginfeksi makrofag, utamanya makrofag alveolar. Mereka memakai berbagai reseptor bernama pattern-recognition receptors (PRRs) untuk masuk ke dalam makrofag. Dari berbagai jenis PRRs, toll-like receptors (TLRs) adalah reseptor yang paling sering dipakai oleh Mtb. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar TLR2 pada penderita tuberkulosis setelah penambahan vitamin D dan terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan metode ELISA. Jumlah sampel secara keseluruhan sebanyak 20 orang pada penderita TB sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang terdiri dari kelompok intervensi yang diberikan OAT dan vitamin D dengan kelompok yang diberikan OAT. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa rata-rata kadar TLR2 pada pasien yang diberi vitamin D lebih kecil dibandingkan dengan pasien yang tidak diberi vitamin D.