PERKEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI POS, TELEGRAF DAN TELEPON DI SURABAYA TAHUN 1910-1942

Penelitian ini membahas tentang Perkembangan Media Komunikasi di Surabaya: Pos, Telegraf dan Telepon pada tahun 1910-1942. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam tulisan ini berupa Arsip dar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARNOLD MAY CAHYA MUHARAM, 121311433005
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91546/1/KKB%20KK-2%20FS.SEJ.70-19%20Muh%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/91546/2/KKB%20KK-2%20FS.SEJ.70-19%20Muh%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91546/3/KKB%20KK-2%20FS.SEJ.70-19%20Muh%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91546/4/KKB%20KK-2%20FS.SEJ.70-19%20Muh%20p%20FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/91546/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini membahas tentang Perkembangan Media Komunikasi di Surabaya: Pos, Telegraf dan Telepon pada tahun 1910-1942. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam tulisan ini berupa Arsip dari Badan Arsip Jawa Timur, Koran, Jurnal, buku, serta foto. Penelitian ini menunjukkan bahwa Post Telegraaf en Telefoondienst dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai bentuk fasilitas pemerintah dalam pelayanan telekomunikasi, khususnya di Surabaya. Post Telegraaf en Telefoondienst memiliki fungsi sebagai badan usaha milik pemerintah yang melayani dalam hal telekomunikasi seperti Pos, Telegraf dan Telepon yang dapat diakses oleh semua masyarakat pada saat itu, khususnya di Surabaya. Post Telegraaf en Telefoondienst dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda dengan tujuan untuk terciptanya efektifitas pengelolaan di setiap dinas tersebut, dikarenakan ketiga dinas layanan tersebut merupakan sarana media komunikasi kota yang sangat berpengaruh di kota Surabaya.